Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengintip Jaipong di Bawah Kolong Langit yang Bolong

3 November 2017   19:00 Diperbarui: 3 November 2017   19:10 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Antara Foto

Suara gendang bertalu-talu terdengar samar di atas awan bertaburkan bunga mawar. Memainkan irama musik ketuk tilu dengan merdu. Hingga ku tak mampu lagi menahan rindu.  Yang telah lama ku pendam dalam kalbu.

Gerakan eksotismu terlihat indah merayu para pemburu rindu. Yang telah lama menunggu di ujung tepi langit yang membiru. Ditemani para penunggu angkasa raya bersuara merdu.

Ku hanya bisa menatapmu dari arah awan. Tanpa bisa melihatmu berhadapan. Ku hanya bisa mengagumimu dari kejauhan. Tanpa bisa memberimu senyuman.

Jaipong, tari khas Karawangku. Karawang, kota tempat jaipongku. Ku hanya bisa mengintipmu di bawah kolong langit yang bolong.

#CG @Karawang, 03-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun