Gelap malam perlahan mulai pudar meninggalkan hitam
Rembulan mulai tampak kelelahan menemani
Perlahan mulai memalingkan wajahnya
Lalu bersembunyi di pekatnya awan
Sang alim mulai terbangun dari tidur tak lelapnya
Hatinya senantiasa terjaga mengingat akan Tuhannya
Serahkan diri di atas sajadah lusuh sampaikan keluh
Pasrahkan hati dengan dua rokaat penuh arti
Hembusan angin menyelinap di balik sela-sela menusuk tulang
Kilatan cahaya petir di cakrawala memecah kegelapan
Gemuruh kecil geledek tak henti meledek menggelitik telinga cantik
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!