Suatu masa sempat terbersit dalam hati, dengan berjuta alasan hampir saja ku campakkan ia ke jurang yang paling dalam.
Tanpa ku sadari ternyata ia mempunyai kekasih hati -rindu- yang selalu ada untuknya.
Yang selalu mendorong di kala ia mundur. Yang selalu mengangkat ketika ia hampir terjerembab. Yang selalu menggapai ketika ia hampir terperosok. Yang selalu mengingatkan ketika ia lupa.
Terima kasih cinta, terima kasih rindu.
Cecep Gaos
10 Agustus 2017
*Puisi bersambut dari sahabat, Desi Oktorina, sebagai penyemangat ketika aku mulai mau menulis lagi setelah memutuskan berhenti menulis untuk sementara waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H