Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanasan Global dan Dampaknya terhadap Lingkungan Kutub

23 Mei 2023   08:36 Diperbarui: 23 Mei 2023   09:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemanasan global memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan di daerah kutub. Kutub utara (Arktik) dan selatan (Antarktika) mengalami peningkatan suhu yang lebih cepat dibandingkan dengan wilayah lain di Bumi. Perubahan ini menyebabkan pencairan es dan mencairnya lapisan es permanen di daratan.

Efeknya terlihat jelas dalam penurunan luasnya tutupan es laut di sekitar kutub. Ini mengancam ekosistem unik yang bergantung pada es, seperti beruang kutub, anjing laut, dan beberapa spesies burung laut. Pencairan es juga berdampak pada perubahan pola migrasi dan perilaku makan hewan-hewan ini.

Selain itu, peningkatan suhu global juga mempengaruhi perubahan kualitas air di perairan kutub. Meningkatnya suhu air laut mengubah pola arus laut dan mengganggu ekosistem di bawah permukaan. Ini dapat berdampak negatif pada kehidupan plankton dan organisme laut lainnya yang menjadi makanan bagi ikan dan mamalia laut.

Selain itu, pemanasan global juga berkontribusi pada peningkatan tingkat asam dalam lautan kutub. Penyerapan karbon dioksida oleh laut menyebabkan perubahan keseimbangan kimia, yang berdampak pada organisme yang memiliki cangkang atau kerangka kalsium, seperti terumbu karang dan moluska.

Dampak pemanasan global di lingkungan kutub juga berhubungan dengan kenaikan permukaan air laut. Peningkatan suhu menyebabkan pencairan es di Greenland dan Antarktika, yang menyumbang pada peningkatan volume air di lautan. Ini berdampak pada kawasan pesisir di seluruh dunia, meningkatkan risiko banjir dan intrusi air laut.

Kondisi lingkungan yang semakin tidak stabil di daerah kutub juga berdampak pada kehidupan suku-suku pribumi yang tinggal di sana. Perubahan lingkungan mempengaruhi mata pencaharian mereka yang bergantung pada sumber daya alam di daerah tersebut, seperti berburu, mencari makanan, dan budidaya tanaman.

Untuk mengatasi dampak pemanasan global di lingkungan kutub, tindakan mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Peningkatan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melindungi ekosistem kutub yang rentan, serta melibatkan komunitas pribumi dalam pengambilan keputusan adalah langkah-langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan kutub.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun