Mohon tunggu...
Mat Jaman
Mat Jaman Mohon Tunggu... -

Ingin sekali menjadi pemimpin bangsa dan membawa bumi pertiwi ke arah kebaikan dan kebajikan. \r\nTulisan yg saya tulis benar-benar merupakan pendapat dan pengalaman pribadi. Apabila ada yang tersinggung dan merasa bahwa saya adalah pribadi yang sombong, maafkanlah saya dan baca lagi kalimat pertama di paragraf ini :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Catatan Harian] What the Fuck, Metro TV?

10 April 2012   04:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:48 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

What the fuck Metro TV??

Ini yang ada di batin saya beberapa menit yang lalu. Menonton Metro Siang dari mivo.tv, berita-berita yang ditampilkan sungguh membuat saya jijik.

Pertama, perkelahian antar warga di sebuah desa di Sulawesi. Perkelahian ini dimulai dari pemalakan sebatang rokok. Gara-gara hati sudah panas dan saling dendam, maka mulailah orang Indonesia menjadi pengecut dan memanggil "kawan-kawannya". Disiarkan satu korban tewas akibat kepala dipukul balok kayu. Saat mendengar ini, sudah menjadi jijik saya akan pengecutnya orang Indonesia dan tak ada rasa menghargai hukum.

Kedua, perkelahian "oknum pemuda" di kota Padang. Perkelahian ini dimulai dari rebutan sisa limbah dari PT Semen Padang. Di berita ini, ditampilkan sekali lagi "oknum pemuda" menenteng parang, dan terjadi adegan bacok-membacok. Sayangnya, ini adegan nyata, bukan seperti adegan di film The Raid!

Pak Brewok (sebutan saya untuk yang mulia Surya Paloh), ini Metro Siang bung! Mengapa engkau tega menayangkan berita semacam ini di siang bolong??? Apa engkau tak memikirkan anak-anak kecil yang melihat dan mendengar berita dari stasiun TV-mu ini??? Apa engkau tak memikiran jika berita ini bisa menjadi sebuah sugesti bagi para pemuda bahwa bacok-bacokan itu halal hukumnya??? Mengapa Ralph Tampubolon bisa dengan tenangnya dan secara poker face membacakan berita ini, tanpa ada rasa miris sedikitpun??

Metro TV, cukuplah engkau merusak negaraku dengan berita-berita yang merusak ini...

Salam sejahtera, negriku..

PS: saya pernah membaca cara menulis seseorang menampilkan kepribadian si penulis. Maka inilah kepribadian saya yang sesungguhnya melihat hilangnya hati nurani beberapa orang Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun