Tadi sore, 8 Desember 2011, kebetulan saya pergi belanja di supermarket sepulang dari kampus. Stok makanan yang menipis membuat saya segera ke supermarket untuk membeli bahan makanan, di tengah udara dingin -10 C. Ketika itu , saya juga berencana membeli sabun mandi. Betapa terkejutnya saya melihat salah satu produk sabun terkenal seperti di bawah ini.
Saya sungguh terkejut melihat nama Komodo dipakai dalam produk ini. Sebenarnya saya tidak ada masalah dengan penggunaan nama itu. Tetapi yang membuat dada saya sesak adalah gambar yang ditampilkan di kemasan itu. Sungguh heran saya melihat ada gambar harimau dan semacam pagoda di kemasan itu. Saya cek website produk ini, dan disebutkan bahwa produk ini terinspirasi oleh suasana oriental yang dialami pengelana terkenal Marco Polo. Entah bagaimana ceritanya Marco Polo bisa sampai di kepulauan Nusa Tenggara dalam perjalanannya, dan entah bagaimana pula ada seekor harimau yang notabene tak ada hubungannya dengan Komodo.
Tulisan ini saya buat sebagai ungkapan kekecewaan saya terhadap korporasi asing yang seenaknya memakai sebuah nama tanpa mengetahui apa makna nama tersebut. Bayangkan bila ada orang bule tak berpengetahuan yang melihat nama komodo di produk ini, mereka akan mengira bahwa komodo itu terkenal oleh harimau dan pagodanya. Produk kebersihan ini saya akui memang sangat terkenal di tempat saya belajar ini. Tapi bayangkan sekali lagi bila ada WNI yang bertanya kepada mereka, "Apakah anda tahu pulau Komodo?", dan mereka menjawab, "Oh yeah, that is the place famous for its tigers and pagodas, right?".
Saya pribadi berharap pemerintah melalui Kemenlu dapat melakukan sesuatu untuk membuat korporasi tersebut memberi klarifikasi yang benar tentang produk ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H