Mohon tunggu...
Christophe D. Thomson
Christophe D. Thomson Mohon Tunggu... -

Instagram: cdt888. Pandas & tea. \r\nChristophe Dorigné-Thomson. \r\n\r\nFrench and British. \r\n\r\nwww.cdt888.com

Selanjutnya

Tutup

Humor

Susah Jadi 100% Bule di Indonesia...

14 April 2014   00:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43 2993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Jadi bule di Indonesia itu sesuatu. Gw memang 100% bule dari papa Prancis dan mama Inggris-Skolandia. Karena ada semi-bule kan. Yang setengah Indonesia dan setengah negeri lain. Trus ada yang seperempat atau persentase lain karena kakeknya atau neneknya misalnya yang bule. Ada juga yang pura-pura bule misalnya di aplikasi atau di facebook. Bule palsu. Ternyata di belakang foto profil atau DP bule ada orang Indonesia. Luar biasa. Jadi harus jago untuk bisa mendeteksi yang palsu dari yang benar. Wow kalau salah mendeteksi bisa masalah lagi. Orangnya bisa marah. Ga gampang kan. (Ada juga banyak yang pake foto orang Indonesia yang cantik atau ganteng sekali tapi ternyata itu foto palsu juga. Dulu gw sering jadi korban! Tapi itu cerita lain. Bukan topiknya.)

Gw sering dikirim pesan di aplikasi sosial untuk tanya kalau gw bule benar. Nah kalau gw jawab pake bahasa Indonesia mungkin langsung orangnya ga percaya. Jadi gw kadang-kadang harus pake bahasa inggris dulu biar orang percaya. Wew. Jadi gw harus punya strategi nih untuk benar-benar orang percaya gw bule kalau ga gw dihapus di bbm misalnya. Pernah kayak gitu. Pusing. Jadi solusinya biasanya orangnya mau nelpon gw. Bisa juga gw yang harus nelpon soalnya orangnya ga punya pulsa. Gila kan. Memang ga gampang jadi 100% bule di Indonesia. Selalu harus punya pulsa. Kalau ga punya juga akan dianggap bule miskin atau bule kampung. Kalau dianggap kayak gitu hilang status bule keren. Awas ya.

Gw suka jalan kaki. Merasa bebas gitu. Banyak orang yang gw  lewat menyepa gw atau senyum. Gw merasa sangat menyenangkan dan selalu hormati. Orang Indonesia sopan dan asyik. Tapi kadang-kadang jujur gw pura-pura tidak dengar. Soalnya setelah puluhan "Hello Mister" per hari atau "What is your name?" atau "Hey bule" atau "how are you?"  atau yang lain gw bukan ga mau jawab, cuma ga tau harus jawab apa lagi. Gw merasa selalu jawab yang sama. Gw hampir selalu jawab pake bahasa Indonesia juga biasanya. Kalau di Bandung sering sekarang gw jawab "Naon?" aja biar lucu. Orang daerah memang lebih sopan lagi daripada orang Jakarta. Sama dengan di Perancis. Orang Paris (seperti gw) dikenal lebih sombong. Sebenarnya kalau gw jadi caleg bagus itu. Langsung banyak orang akan kenal gw dan pasti gw akan menyapa juga semuanya langsung dengan senyum besar sekali. Munafik ya? Kidding. Ribet itu jadi caleg. Ga suka korupsi juga jadi ada gunanya? Mana juga bule yang caleg. :p

Gw bisa jadi diundang media. Tapi sekarang gw sering binggung.  Jadi gw menolak. Sering sekali sekarang bule diundang di show untuk diketawain dan jadi kayak badut. Bule gila itu banyak. Kenal bule dia harus pake kostum strawberry. Ngapain pake kostum strawberry di TV? Trus kalau gak seperti itu harus jadi seorang ahli tua yang membosankan semuanya. Gw sedikit melebih-lebihkan tetapi tidak begitu banyak. Gw masih ga tahu harus gimana. Tapi ga penting itu. Masalah pribadi kecil. Gw memang curhat ya.

Aspek yang paling rumit sebenarnya dalam jadi 100% bule di Indonesia adalah klise dan prasangka tentang bule. Bule harusnya seperti ini dan itu. Sebenarnya bule itu beragam. Seperti orang Indonesia beragam. Tapi sebenarnya di seluruh dunia ada klise seperti itu. Misalnya "orang hitam mirip semua" di Asia atau di Eropa dan sebaliknya untuk orang Asia di Eropa atau Amerika atau untuk orang Eropa di Asia atau di Afrika. Got it? Jelas? Klise banyak sekali. Bule itu keren? Gw bisa kenalin banyak bule yang sama sekali gak. Pasti setelah bertemu beberapa menit ga akan mau bertemu lagi sama bule tersebut! Gw jamin. Ada yang bau juga. Gw ingat kemarin di angkot...Maaf cerita lain. Klise seperti orang Paris itu romantis. Ya tergantung sama pasangan mana. Kalau ngedate sama orang yang ternyata ga suka mungkin ga akan romantis. Tergantung mood juga. Capek jadi romantis setiap menit. Mahal juga. Berapa ton mawar yang harus dibeli? Nanti jadi bule miskin. Bahaya.

Bule itu juga bisa jadi piala buat orang Indonesia. Trophy. Kayak menang piala dunia. Banyak yang bilang itu ke gw. "Tau Chris banyak yang merasa keren kalau jalan-jalan ma bule?" Benar? Wow gw mau ni diajak makan terus. Tapi masalahnya nanti ada yang selalu coba pacarin gw sama teman mereka. Luar biasa ceritanya. Binggung terus. "Cantik kan temanku?" Harus jawab apa si kalau ga suka?

Oh ya akhirnya lebih berharga bule yang baru datang dan ga bisa bahasa Indonesia. Kalau ga punya teman sama sekali juga di Indonesia lebih bagus. Artinya bule itu ga tau apa-apa jadi bisa dikeep untuk diri sendiri. Bule itu pasti merasa sendiri jadi akan ditemenin terus. Bawa ke rumah, ajak jalan-jalan dan ngongkrong bareng terus. Tapi awas ya kalau bule itu nanti suatu kali nongkrong sama teman-teman baru artinya dia sudah jadi sombong. Wow bule sombong itu parah.

Gw bercanda ya. Iseng-iseng aja. Ironis. Jangan mengambil terlalu serius. (Tapi banyak yang benar. LOL.). But think about it?

www.cdt888.com @thomsonchris

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun