Mohon tunggu...
Candra Dasi
Candra Dasi Mohon Tunggu... Lainnya - LPP_DESA_AMPERA

SC. EKONOMI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Nasi Kucing Sampai pada Kebijakan Lockdown

16 Maret 2020   02:22 Diperbarui: 16 Maret 2020   02:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berawal dari guyonan pak (menhup) RI Budi Karya Sumadi soal virus corona alias Covid-19,"tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal," kata Budi Karya saat menyampaikan pidato ilmiah dalam acara peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-74 di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin 17 Februari lalu.

Hal ini seolah menggambarkan kepastian virus Covid-19 ini tidak akan masuk ke indonesia, hal yang bertolak belakang dengan kenyataan, stuasi sudah sangat meresahkan ketidkpastian negara dalam hal ini  mengenai status penyebaran virus kini tidak jelas kepastianya.

Dari kalangan dokter sampai kepada para politisi memintah bahwa indonesia harus mengambil kebijkan "lockdown" penerapan kebijakan ini lakukan untuk mencegah interaksi secara langsung masyrakat dengan masyarkat lainnya di luar daerahnya.

Pertanyaanya, Apa arti dan isi dari kebijakan lockdown?

lockdown artinya kuncian. Maksudnya, negara yang terinfeksi virus corona mengunci akses masuk dan keluar untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas. Lockdown juga diikuti dengan larangan mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang, penutupan sekolah, hingga tempat-tempat umum. Dengan begitu, risiko penularan virus corona pada masyarakat di luar wilayah lockdown bisa berkurang.

Di sisi Ekonomi kebijakan lockdown ini mempunyai resiko besar, sebelumnya virus Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan nilai saham IHSG turun berimbas ke nilai tukar rupiah. Kini Kebijakan lockdown justru akan memberikan daya rusak yang begitu besar di sektor Prawisata.

Kini kita menunggu kepastian status negara penulis mengharapkan agar status yang di berikan oleh pemerintah merupakan status yang benar - benar adanya tanpa ada yang di sembunyikan supaya tindakan yang di ambil oleh masyarakat memang betul - betul jelas. 

Terimakasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun