Mohon tunggu...
Carissa Ardina Larasati
Carissa Ardina Larasati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar.

Suka menari, menyanyi, dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehidupan Sederhana Desa Buntu, Wonosobo

1 April 2024   08:15 Diperbarui: 1 April 2024   08:43 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Local Immersion SMA Global Prestasi 3-8 Maret/Dokpri

Desa Buntu, Wonosobo. Desa yang tersembunyi di lereng gunung Sindoro, Jawa Tengah. Menerapkan kehidupan sederhana yang memikat siapapun yang berkunjung di desa tersebut. Di antara perkebunan hijau dan keindahan alam di sekelilingnya yang memesona, masyarakat Desa Buntu hidup dalam harmoni dengan alam dan tradisi. 

 Pemandangan di Desa Buntu mungkin jauh berbeda dari kesibukan di  kota besar. Di sini, waktu sepertinya berjalan lambat dan kesederhanaan menjadi aturan utama. Sebagian besar penduduk Desa Buntu adalah petani, yang pagi-pagi buta sudah sibuk dengan kegiatan pertanian mereka. Mereka bekerja di ladang masing masing dengan penuh kerja keras, dan akan mewariskan cara-cara bertani kepada generasi depannya.  

 Kehidupan sehari-hari di Desa Buntu diwarnai oleh interaksi sosial yang hangat. Masyarakat saling mengenal satu sama lain, dan kebersamaan menjadi kunci dalam menjalani hidup. Karena mereka hidup saling berdekatan, mereka tetap menjadi satu. Lalu ketika menjelang sore ke malam, warga berkumpul di warung-warung atau di posko sederhana untuk bertukar cerita atau sekadar menikmati suasana desa yang tenang dan sejuk. 

 Di sini, kebutuhan sehari-hari bisa didapatkan dengan mudah. Masyarakat Desa Buntu mengandalkan hasil pertanian lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mereka menanam berbagai jenis tanaman seperti bawang, buah, dan sayuran, serta memelihara ternak untuk mendapatkan sumber protein. Konsep hidup berkelanjutan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, di mana mereka menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. 

 Selain pertanian, kesenian dan budaya juga masih sangat dihargai di Desa Buntu. Kerukunan hidup bergama juga menjadi ciri khas dari desa tersebut. Musik tradisional dan tarian lokal sering kali menghiasi acara adat dan perayaan setiap tahunnya ketika ada pendatang baru berkunjung dan tinggal sementara di desa tersebut. Ini adalah warisan budaya yang dijaga dengan penuh kebanggaan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mereka ingin juga mengembangkan budaya dan tradisi mereka ke seluruh Indonesia agar semua orang mengenal tradisinya. 

 "Saya tinggal disini dengan sederhana, pas pas an tapi cukup untuk keluarga kami, sehari penghasilan hasil panen 30 ribu  dan itu buat makan sehari-hari saja" pernyataan dari ibu Sutojo, salah satu ibu asuh murid SMA Global Prestasi Bekasi yang berkunjung dan melakukan Local Immersion di Desa Buntu, Wonosobo pada tanggal 3-8 Maret 2024. 

 Para murid melakukan kegiatan sehari hari di Desa Buntu seperti bazaar yang ditunggu setiap tahunnya oleh masyarakat desa tersebut. Pentas seni yang dimana menampilkan ide dan hasil kreasi murid dan juga pentas dari para warga. Mengajar di SDN 1 Desa Buntu juga jadi salah satu agenda kegiatan murid disana, dan berbagi ilmu. 

 Kesimpulan nya di Desa Buntu adalah tempat yang ideal bagi siapa pun yang ingin melarikan diri dari kepenatan kehidupan perkotaan dan mencari kedamaian serta keindahan alam yang indah dan segar. Di sini, kehidupan sederhana bukanlah sebuah keterbatasan, melainkan sebuah kekayaan yang membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi penduduknya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun