Mohon tunggu...
cchoOlateyyn
cchoOlateyyn Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Untuk bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Riuhnya di Belakang Layar

29 Januari 2024   10:33 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:32 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

RIUHNYA DI BELAKANG LAYAR
Disebuah sekolah yang ditemani dengan terik panas matahari yang akan mengawali langkah Hea dan 35 siswa-siswi kelas 10 B untuk mendiskusikan proyek P5 tema yang kedua mereka bersama-sama kondisi kelas yang begitu ramai akan tawa dan canda membuat kondisi kelas menjadi tak kondusif lagi, tapi dibalik itu semua, tersembunyi sebuah perjuangan untuk memikirkan apa yang mereka akan perbuat. Berbagai ide, gagasan dan rencana disusun menjadi rangkaian kegiatan yang akan dilakukan. Mereka melakukan kegiatan ini seusai dengan pembagian tugas yang telah mereka terima, ketua mengurusi latihan, sutradara mengurusi naskah, seksi dokumentasi mengambil beberapa foto dan video, seksi perkap memikirkan properti yang akan dipakai, seksi kostum yang memikirkan pakaian yang akan dikenakan, dan lain-lain. Yang membuat miris adalah, banyak dari mereka yang memilih bermalas-malasan, disamping teman-teman mereka yang telah mengorbankan tenaga dan pikiran mereka demi penampilan yang baik nanti ketika gelar karya akan ditampilkan.
Hampir tiap jam, hal yang sama terulang di P5, bikin sang Ketua, Axel, jadi gak tahan. Akhirnya, dia coba ngajak teman-teman buat serius latihan.
"Teman-teman, ayo lah kita latihan. Sampai kapan kita mau bermalas-malasan gini? Ini kan buat kelansungan gelar karya yang bakal kita tampilin sebentar lagi loh," ujarnya.
Walaupun masih ada yang bawa rasa malas, akhirnya mereka mau latihan. Meskipun matahari lagi panas-panasnya, semangat mereka kayak lagi dibakar api. Ngeliat kondisi itu, sang Sutradara, Hazel, memberi semangat dengan ciri khasnya yang centil. Akhirnya, mereka balik bersemangat dan muncul senyum tipis di muka-muka mereka.
Meskipun begitu, tetep aja banyak yang pada bermalas-malasan, mungkin karena cuaca yang panas, atau mungkin juga suasana hati yang jadi panas gara-gara gak bisa lanjut main game, scroll TikTok, tidur, dan segala macem. Emang sih, kadang suasana hati dan cuaca bisa jadi pengaruh besar ya buat semangat latihan. Semoga bisa cepet dapet mood yang oke lagi, biar latihannya jadi lebih produktif! Banyak yang pada kembali ke tempat duduk dan santai lagi. Sebenernya si Ketua pengen ngizinin mereka rehat sejenak, tapi karena penampilan masih kurang oke dan khawatir kalo mereka rehat malah ngelunjak, akhirnya dia putusin buat langsung melanjutkan latihan, dari awal sampe akhir.
Suasana udah mulai kriting  di antara sang Ketua sama teman-temannya. Beberapa kali Ketua nyoba ajakin mereka latihan, tapi malah diabaikan, mereka pada asik main game dan rebahan terus. Udah coba ngomong pake bahasa halus, tapi tetep aja gak dihargai. Akhirnya, Ketua udah mulai emosi dan naik darah.

"Oi, lah! Kalian, cobalah paham dikit! Ni penampilan kita belum bagus, nanti pas hari H gimana?" Teriak sang Ketua dengan nada serius dan tegas.

Akhirnya, pada bangkit dan mulai latihan lagi. Sang Ketua sama sutradara seneng banget liat mereka mau melanjutkan latihan.Tetes-tetes keringat membasahi tubuh mereka, bikin hati sang Ketua ngerasa iba. Akhirnya, dia nyamperin mereka sambil bilang.

"Sepertinya kalian udah sangat lelah, mendingan istirahat dulu, ya."
 
Mendengar itu, senyum lebar langsung mekar di wajah mereka, sambil langkah-langkah ringan melangkah menuju kelas. Setelah istirahat sekitar 15 menit, sang Ketua diskusi sama sutradara, Axel.

"Kayaknya belakangan ini banyak konflik yang muncul pas latihan, ya," ucap Axel.

"Bener banget," sambung sang sutradara.
Akhirnya, mereka putusin buat bikin evaluasi. Axel jadi pembuka evaluasi, dan dilanjutin sama sang sutradara.

Eh, ternyata selama latihan banyak juga keluh kesah yang dirasain mereka, nih. Hea buka obrolan pertama kali, curhatin tentang masalah HP.

"Aku rasa akhir-akhir ini, HP jadi masalah, bikin kita semua malas latihan," ucap Hea
Basten sama Celew langsung angguk setuju, "Iya, bener banget."

Padahal, masih banyak lagi masalah lain yang muncul, kayak masalah pribadi yang dibawa-bawa, keegoisan, males, ngeyel, sampe alasan-alasan yang gak masuk akal. Abis denger itu, sang Ketua putusin kalo masalah-masalah itu harus diselesaikan cepet biar latihan selanjutnya gak ada gangguan lagi. Hari demi hari, Ketua terus berusaha mikirin cara biar latihannya ke depan bisa jalan mulus tanpa halangan.

Wah, gak kerasa udah hampir 3 bulan mereka ngebut latihan buat gelar karya ini. Akhirnya, tiba juga gladi kotor di pendhopo sekolah mereka. Seru banget, bukan cuma kelas 10 yang tampilin karya, tapi kelas 11 dan 12 juga ikutan jadi bagian dari aksi.
Selama 2 hari, semua yang terlibat dalam gelar karya dan lustrum sekolah ini pada ngadain gladi kotor. Sang Ketua seneng banget liat teman-temannya semua serius beneran buat ngelakuin gladi kotor. Setidaknya, hasilnya oke dan sesuai dengan usaha mereka selama 3 bulan.

Hari puncak P5 akhirnya datang! Ini saat pembuktian setelah 3 bulan kerja keras. Semua sudah disiapin, mulai dari properti, kostum, sampe make up, semuanya on point. Meskipun ada kekhawatiran, seperti takut tampil jelek atau salah langkah, tapi Ketua sama teman-temannya tetep berusaha stay cool dan enjoy tanpa beban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun