25 September 2024
Cahaya Setya Ramadhanti YusufÂ
12405061030030
Mata Kuliah PKN
BAGAMAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL?
- Â Definisi PKN
 Para pemateri mengatakan, PKN berasal dari kata "Pendidikan" yang berarti usaha yang dilakukan secara sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar terbentuknya sifat atau kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dsb. dan berasal dari kata "Kewarganegaraan" yang memiliki arti segala ihwal yang berkaitan tentang warga negara, jadi yang dimaksud dengan PKN atau Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan  yang berisikan tentang demokrasi politik dengan sumber sumber pengetahuan lainnya.Â
- Pentingnya PKN juga dipaparkan oleh pemateri sebagai berikut:
- Pembentukan Karakter: menimbulkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air sehingga membentuk sebuah karakter nasionalisme
- Kesadaran Bernegara: meningkatkan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia
- Penguatan Demokrasi: membekali warga Indonesia dengan pengetahuan tentang prinsip prinsip demokrasi
- Pembentukan Moral
- Para mahasiswa biasanya memerlukan kesiapan untuk berkontribusi pada masyarakatÂ
- Agar berkembangnya pemikiran kritis dan kesadaran sosial
- PKN di Indonesia
  Secara historis atau sejarah, PKN berawal dari sebuah organisasi pergerakan yang memiliki tujuan untuk menimbulkan rasa kebangsaan. Selain historis terdapat pula sosiologis, dalam hal ini para pemimpin mentatar rakyatnya agar memiliki rasa cinta tanah air. Terakhir, secara politis, PKN terlahir karena tuntutan UUD 1945 dan sejumlah kebijakan pemerintah yang berkuasa pada kala itu.
- Dinamika dan Tantangan PKN
  Mata kuliah PKN selalu menyesuaikan dinamika dan tantangan sikap dan perilaku warga negara dalam bermasyarakat. Jika perilaku masyarakat di masa depan lebih cenderung ke arah tentang HAM, pelaksanaan demokrasi, dsb., hal ini memicu perkembangan PKN agar lebih mengikuti zaman serta isu isu menyimpang yang baru ini terjadi di Indonesia.
- Esensi dan Urgensi PKN
   Menurut analisis ahli ekonomi Indonesia pada tahun 2045 akan terjadi bonus demografi (usia produktif meningkat drastis) hal ini dapat 2 kemungkinan yang akan terjadi pada tahun tersebut bagaimana rakyat khususnya pemerintah menanggapinya. Hal ini menyangkut dengan PKN karena konstitusi negara yang berlaku dan perkembangan tuntutan kemajuan bangsa akan mempengaruhinya.Â
Selain itu, peserta atau pendengar menanyakan beberapa hal, yakni:
 1. Bagaimana peran PKN dalam kehidupan saat ini?
Pemateri 1 menjawab dengan yakin dengan "peran PKN pada saat ini untuk membina warga negara agar menjadi penerus bangsa yang baik dalam rangka menumbuhan rasa cinta terahadap tanah air."
2. Untuk apa sarjana atau profesional belajar PKN?
Pemateri 2 menjawab, "PKN diberikan kepada mahasiswa yang notabenenya sebagai penerus bangsauntuk memberikan bekal nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman komprehensif mengenai wawasan nusantara,ketahanan nasional, hak dan kewajiban sebagai warga negara demokrasi, konstitusi dan juga HAM dalam menanggapi tantangan yang terjadi di masa ini."
3. Dalam konteks globalisasi, bagaimana PKN mampu mempersiapkan lulusan yang kompetitif namun tetap berpegang teguh pada nilai nilai kebangsaan?
"karena PKN ini memberi tau pemahaman tentang niali nilai kebangsaan, sejarah serta identitas nasional yang jadi landasan dalam membentuk jiwa kebangsaan yang kuat, sehingga bagi yang mempelajari PKN itu sendiri bisa menerapkan hal hal tersebut di kehidupan sehari hari terutama di konteks pendidikan" ujar pemateri 3
4. Apa fungsi warga negara terhadap negara itu sendiri?
"Negara tidak bisa disebut negara jika tidak memenuhi unsur negara sendiri (penduduk tetap/rakyat, wilayah yang pasti dan pemerintahan) Warga negara dan negaranya memiliki hubungan timbal balik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hak dan kewajiban negara tidak bisa dipisahkan, sehingga warga negara harus melaksanakan kewajibannya setelah mendapatkan haknya." jawab pemateri 4
5. Apa saja hambatan para pendiri bangsa pada awal kemerdekaan dalam upaya mereka untuk membangun pendidikan kewarganegaraan?
pemateri 5 menjawab, pada awal kemerdekaan para pendiri bangsa menghadapi berbagai hambatan dalam membangun pendidikan kewarganegaraan diantaranya:
a. Keterbatasan sumber daya
b. Perbedaan pandangan
c. Kurangnya tenaga pengajar
d. Kurangnya kesadaran masyarakat
6. Apa saja fungsi PKN secara sosiologis?
"singkatnya, secara sosiologis Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berfungsi sebagai alat penting dalam membentuk individu yang berkarakter sosial, memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat." jawab pemateri 6.
7. Bagimana cara membangun rasa kebangsaan cinta tanah air di kalangan warga negara?
pemateri 7 jawab dengan penuh semangat, kalian bisa mulai dari diri sendiri, yaitu :
a. Bangga memakai produk asli buatan Indonesia
b. Menjaga dan merawat kebersihan lingkungan bersama
c. Taat lalu lintas saat berkendara di jalanan
d. Tidak menyebarkan ujaran kebencian atau berita hoaks.
8. Â Menurut kelompok kalian dalam konteks mencerdaskan kehidupan bangsa apakah pendidikan kewarganegaraan di Indonesia pada saat ini sudah bisa disebut berhasil?
"Menurut kita belum bisa disebut berhasil karena sosial media bisa menjadi dampak negatif bagi nilai-nilai nasionalisme yang diajarkan di kelas karena sering bertentangan dengan pesan-pesan yang disampaikan media sosial, di mana informasi dan opini bertabrakan, menciptakan konflik nilai. Jadi diharapkan melalui pendidikan kewarganegraan ini, kita bisa memiliki pemahaman yang utuh tentang demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM), membina warga negara khususnya generasi penerus yang baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara" ujar pemateri 8
9. Bagaimana cara mereka atau cara PPKN berperan dalam melakukan perkembangan terkait pendidikan yang bisa dijalankan yang apabila dilihat zaman saat ini generasi bangsa terlalu terpacu dengan media sosial dan banyak trend menghalangi pikiran mereka untuk sedikit terbuka?
"Untuk mengatasi pengaruh media sosial yang menghalangi pemikiran terbuka, pendidikan bisa fokus pada pengembangan keterampilan kritis dan literasi digital. Program yang melibatkan diskusi terbuka, proyek kolaboratif, dan pengalaman belajar yang relevan dapat membantu generasi muda memahami dampak media sosial. Selain itu, melibatkan orang tua dan komunitas dalam proses pendidikan bisa menjadi langkah penting untuk menciptakan kesadaran dan pemahaman yang lebih dalam." jawab pemateri 9
10. Bagaimana metode pengajaran PKN dapat diadaptasi untuk mengikuti perkembangan IPTEK?
Pemateri 10 menjawab secara yakin "Metode pengajaran PKn dapat diadaptasi dengan menggunakan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, seperti e-learning, platform diskusi online, serta media sosial sebagai sarana untuk mengajarkan partisipasi demokrasi. Selain itu, metode simulasi dan studi kasus berbasis masalah teknologi kontemporer, seperti kebebasan berpendapat di dunia maya atau dampak media sosial terhadap politik, dapat digunakan untuk meningkatkan relevansi materi PKN bagi peserta didik."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H