Abu sekam padi tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran beton atau agregat halus, tetapi dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan kinerja beton, terutama dalam hal kekuatan dan keberlanjutan. Dengan kandungan silika yang tinggi (sekitar 93%), abu sekam padi berfungsi sebagai bahan pozzolan, yang bereaksi dengan kalsium hidroksida yang dihasilkan selama proses hidrasi semen untuk membentuk senyawa yang lebih padat dan kuat.
- Efektivitas abu sekam padi sebagai bahan tambahan dalam beton dapat dilihat dalam beberapa aspek utama:
- Peningkatan kekuatan beton : Penambahan abu sekam padi dalam jumlah yang tepat dapat meningkatkan kekuatan tekan beton, terutama pada usia beton yang lebih tua. Hal ini karena abu sekam padi membantu memperbaiki mikrostruktur beton, membuatnya lebih rapat dan kuat.
- Ketahanan terhadap lingkungan agresif : Abu sekam padi meningkatkan ketahanan beton terhadap serangan kimia, seperti sulfat dan klorida, yang dapat memperpanjang umur beton dalam lingkungan korosif.
- Â Keberlanjutan : Penggunaan abu sekam padi mengurangi kebutuhan semen, yang berdampak pada penurunan emisi karbon dalam produksi beton, sehingga membuatnya lebih ramah lingkungan.
Namun, abu sekam padi tidak dapat menggantikan sepenuhnya agregat halus atau kasar dalam beton. Agregat tetap diperlukan sebagai komponen utama untuk memberikan volume dan struktur pada beton, sementara abu sekam padi hanya berperan sebagai bahan tambahan atau pengganti sebagian semen.
Penelitian mengenai beton ringan seluler dengan penambahan abu sekam padi menunjukkan beberapa hasil yang menarik:
- Sifat fisik : Penambahan 0,10% abu sekam padi menghasilkan beton dengan warna abu-abu dan permukaan berpori akibat penggunaan foam. Pada penambahan ini, berat volume beton ringan mencapai hasil optimal. Namun, jika ditambahkan lebih dari 0,10%, berat volumenya justru menurun.
- Sifat mekanik : Kuat tekan tertinggi ditemukan pada variasi penambahan 0,10% abu sekam padi, dengan hasil 0,98 MPa dibandingkan dengan 0,85 MPa pada beton tanpa penambahan abu sekam padi (0,0%) pada usia 28 hari.
- Hubungan kuat tekan dan waktu curing : Kuat tekan meningkat seiring bertambahnya usia curing beton. Pada usia 28 hari, penambahan 0,10% abu sekam padi menghasilkan kuat tekan terbesar, yaitu 0,98 MPa.
Namun, dari seluruh pengujian, beton dengan substitusi abu sekam padi tidak mencapai nilai kuat tekan rencana 14,5 MPa (K-175), dan hasil kuat tekannya masih lebih rendah dibandingkan dengan beton normal. Secara keseluruhan, abu sekam padi dapat meningkatkan kualitas beton dalam beberapa aspek, namun penggunaannya sebagai bahan pengganti masih terbatas pada proporsi tertentu agar tetap optimal.
Referensi Bacaan :
https://jurnal.uns.ac.id/jrrs/article/view/42978
https://jom.unpak.ac.id/index.php/tekniksipil/article/download/2576/2240
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pilars/article/view/41550
https://jurnal.usbypkp.ac.id/index.php/simteks/article/download/804/360
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H