Berdasarkan hasil penelitian, kondisi pekerjaan layak di Pasar Tapian Nauli masih belum
ideal. Berikut adalah beberapa temuan:
ï‚· Jam kerja: Rata-rata pedagang di Pasar Tapian Nauli bekerja selama 10 jam per hari,
6 hari per minggu. Hal ini berarti, mereka bekerja selama 60 jam per minggu,
melebihi batas waktu kerja maksimum yang ditetapkan oleh Undang-Undang
Ketenagakerjaan yaitu 37 jam per minggu.
ï‚· Upah:Rata-rata upah pedagang di Pasar Tapian Nauli adalah Rp 2.500.000 per bulan.
Pendapatan ini jauh di bawah Upah Minimum Kota (UMK) Kota Medan pada tahun
2024 yang sebesar Rp 3.769.082 per bulan.
ï‚· Keamanan dan kesehatan kerja: Kondisi keamanan dan kesehatan kerja di Pasar
Tapian Nauli masih belum memadai. Pasar tidak dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para pedagang, seperti:
Toilet: Sebagian besar toilet di pasar dalam kondisi kotor dan tidak terawat.
Tempat cuci tangan: Hanya sedikit pedagang yang memiliki tempat cuci
tangan di lapak mereka.
Sistem drainase: Sistem drainase di pasar tidak berfungsi dengan baik,
sehingga air hujan sering menggenang dan menimbulkan bau busuk.
ï‚· Jaminan sosial: Sebagian besar pedagang di Pasar Tapian Nauli tidak memiliki
jaminan sosial, seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini berarti,
mereka tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan dan perlindungan sosial jika
terjadi kecelakaan kerja atau sakit.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Pasar Tapian Nauli
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi di Pasar Tapian Nauli, yaitu:
ï‚· Permintaan: Permintaan terhadap produk yang dijual di Pasar Tapian Nauli cukup
stabil. Hal ini disebabkan karena pasar ini melayani kebutuhan masyarakat di sekitar
pasar yang mayoritas adalah masyarakat berpenghasilan rendah.
Produk yang paling banyak diminati: Beras, sayur, buah, ikan, dan daging.
ï‚· Penawaran: Penawaran produk di Pasar Tapian Nauli cukup beragam. Namun, para
pedagang masih kesulitan untuk mendapatkan produk-produk tertentu, terutama
produk segar seperti sayur dan buah.
ï‚· Pelatihan: Para pedagang di Pasar Tapian Nauli masih minim mendapatkan pelatihan
tentang:
Manajemen usaha: Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana
mengelola usaha dengan baik, seperti menghitung keuntungan dan kerugian,
dan membuat laporan keuangan.
Keuangan: Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana
mengelola keuangan dengan baik, seperti menabung dan berinvestasi.
Pemasaran: Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana
memasarkan produk mereka dengan baik, sehingga sulit untuk menarik
pembeli.
ï‚· Persaingan: Persaingan di Pasar Tapian Nauli semakin ketat dengan menjamurnya
pasar modern dan toko online.
Strategi untuk Meningkatkan Kondisi Pekerjaan Layak dan Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi di Pasar Tapian Nauli
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kondisi pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Pasar
Tapian Nauli, yaitu:
Meningkatkan Upah dan Kesejahteraan Pedagang
ï‚· Menaikkan Upah Minimum Kota (UMK): Pemerintah daerah perlu menaikkan UMK
Kota Medan secara bertahap agar sesuai dengan kebutuhan hidup para pedagang.
ï‚· Memberikan Bantuan Modal: Pemerintah daerah dan lembaga keuangan dapat
memberikan bantuan modal kepada para pedagang dalam bentuk pinjaman atau
hibah.
ï‚· Memfasilitasi Akses Jaminan Sosial: Pemerintah daerah dan pengelola pasar dapat
membantu para pedagang untuk mendapatkan akses terhadap jaminan sosial, seperti
BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
ï‚· Meningkatkan Kompetensi Pedagang: Pemerintah daerah dan pengelola pasar dapat
bekerja sama untuk memberikan pelatihan kepada para pedagang tentang manajemen
usaha, keuangan, dan pemasaran.
ï‚· Memperbaiki Kondisi Infrastruktur Pasar: Pemerintah daerah dan pengelola pasar
perlu bekerja sama untuk memperbaiki kondisi infrastruktur pasar
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
ï‚· Kondisi pekerjaan layak di Pasar Tapian Nauli masih belum ideal. Upah pedagang
masih rendah, jam kerja panjang, dan kondisi keamanan dan kesehatan kerja belum
memadai.
ï‚· Pertumbuhan ekonomi di Pasar Tapian Nauli masih terhambat oleh beberapa faktor,
seperti infrastruktur yang tidak memadai, modal yang terbatas, dan persaingan yang
ketat.
ï‚· Untuk meningkatkan kondisi pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi
di Pasar Tapian Nauli, diperlukan upaya yang sinergis dari berbagai pihak, seperti
pemerintah daerah, pengelola pasar, dan para pedagang. Upaya-upaya tersebut dapat
dilakukan dengan:
-Meningkatkan upah dan kesejahteraan pedagang.
-Memperbaiki kondisi infrastruktur pasar.
-Meningkatkan keamanan pasar.
-Meningkatkan permintaan dan penawaran produk.
-Meningkatkan daya saing pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H