Mohon tunggu...
Lintang
Lintang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang Kompasianer yang masih belajar menulis. Gemar jalan-jalan, membaca, makan enak dan nonton film. Penghindar konflik tapi kalau harus berhadapan juga akan diselesaikan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. 😜 Suka dengan kutipan berikut ini karena masih berjuang melawan diri sendiri yang kebanyakan impian. ☺ "The most excellent jihad (struggle) is that for the conquest of self.” ~ prophet Muhammad

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Selamat Ulang Tahun yang Kedua, Kompasianaku!

22 Oktober 2010   02:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:13 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_301730" align="alignleft" width="281" caption="Iklan Kompasiana di Kompas"][/caption]

Pagi ini saya iseng ngintip Alexa untuk memeriksa traffic rank di Indonesia untuk Kompasiana, ternyata blog kesayangan saya ini sudah bertengger di peringkat 85… Wow.. suit… suiiit…


Saya ingat setahun yang lalu, salah satu oleh-oleh cerita dari teman-teman yang menghadiri acara ulang tahun Kompasiana yang pertama adalah Kang Pepih menargetkan Kompasiana akan mencapai peringkat 100 untuk situs yang ramai dikunjungi di Indonesia. Ternyata target tersebut pada bulan Agustus lalu sudah terpenuhi dan hari ini sudah beberapa peringkat melewati target. Excellent!


Tentu saja saya juga masih ingat permintaan khusus dari saya untuk Kompasiana dalam sebuah tulisan yang saya niatkan sebagai kado ultah Kompasiana yang pertama (di sini) yaitu meminta feature pemberian rating untuk penilaian dari pembacanya berupa thumb up atau thumb down sehingga bisa menjadi feedback bagi penulisnya.


Ternyata bukan saja permintaan saya dipenuhi tapi pilihan rating penilaian tersebut dibuat tidak sekedar bagus atau jelek saja melainkan sebelas pilihan antara lain aktual, inspiratif, bermanfaat, menarik, menghibur, biasa, basi, tidak penting, asal tulis dan provokatif dan belakangan ini ditambahkan pilihan plagiat juga karena maraknya copas tanpa menyebut sumber yang sudah jelas dilarang pada Term of Use.


Kebahagiaan saya semakin bertambah ketika tulisan itu diumumkan sebagai juara untuk lomba tulis dalam rangka ultah Kompasiana (di sini). Hadiahnya sampai kini masih sering digunakan untuk mendengarkan lagu-lagu anak-anak dari MP3 player untuk Wortel, anak saya.


Banyak perubahan yang sudah terjadi sejak ulang tahun Kompasiana yang pertama itu, yang pasti logo baru, tampilan home, munculnya account page per anggota, mulai beriklan dan mengiklankan diri, dashboard yang mampu menyimpan notifikasi lebih lama, kopdar rutin, lomba-lomba yang makin semarak dan tentu saja bertambahnya jumlah anggota komunitas yang menyebut diri Kompasianer ini.


[caption id="attachment_298585" align="aligncenter" width="240" caption="logo baru yang gaul banget ;)"][/caption]

Harus saya akui bahwa saya bukan penulis produktif karena sejak bergabung 23 Desember 2008 saya baru berani menulis enam bulan kemudian tepatnya 3 Agustus 2009 dan sampai saat ini baru menghasilkan 53 tulisan (termasuk tulisan ini). Sempat merasakan bagaimana senangnya "terpopuler hari ini" hanya satu kali sementara menjadi HL entah berapa kali tapi sensasi yang paling saya rasakan luar biasa adalah pertemanan di sini begitu hangat dan ngangeni.


Pertemanan di sini bukan hanya menulis (berbicara), membaca (mendengarkan) tapi juga saling menanggapi tulisan (berdiskusi) meskipun diskusi tidak selamanya sopan tapi tetap saja kaya bagi yang mau menemukan ilmu pengetahuan di dalamnya. Diskusi yang berwarna-warni itu lah yang membuat ikatan pertemanan itu cukup kuat apalagi ketika bersama-sama melibatkan diri dalam isue-isue nasional melalui opini lalu kopdar dengan niat menjalin silaturahmi persaudaraan hingga bekerjasama dalam berbagai program yang tidak melulu untuk Kompasiana sendiri.


Bayangkan dari bedah buku karangan Kompasianer seperti bukunya pak Chappy dan launching bukunya pak Pray, kopdar lesehan untuk membahas kepedulian terhadap sejumlah isue, melaksanakan baksos untuk misi hijau, penggalangan dana untuk yang sedang mengalami hidup berat, rencana penerbitan buku keroyokan bahkan saya dengar ada yang sampai memiliki hubungan bisnis di dunia nyata.


Saya yang tadinya gagap bahkan lemot menanggapi isue-isue terkini sekarang lebih pede karena tinggal mengintip Kompasiana maka sejumlah tulisan sudah tersedia untuk membantu saya agar tetap menginjak bumi. Apalagi sejak saya memilik Blackberry, informasi apa saja dapat saya akses dengan mengklik Kompasiana mobile.


Tiada hari tanpa Kompasiana, seperti lagunya Duo Maia itu. Mau makan, mau tidur, mau pergi, sedang bingung, sedang sedih dan sedang bosan selalu ingat dan langsung membuka Kompasiana. Lebay ya? tapi itu memang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu pada diri saya.


Seperti orang lagi kasmaran, setiap ada kesempatan mengintip apakah tulisan saya sudah sempat dibaca atau dikomentari oleh beberapa Kompasianer yang saya anggap mentor-mentor saya di “Indonesia kecil” ini seperti dari : Prayitno Ramelan, Linda Djalil, Chappy Hakim, Pepih Nugraha, Amril Taufik Gobel, Abi Hasantoso, Aris Heru Utomo, Ary Tri Setyanto, RNgt Anastasia Ririen Pramudyawati, Eko Eshape, Erwahyuni Prabandari, Henie Zr, Maitimu Honny, Iskandar Zulkarnaen, Junanto Herdiawan, Syaifuddin Sayuti, Nufransa WiraSakti, Novrita Savitri, Dwiki Setiawan, Budiman Hakim, Yunika Umar, Unang Muchtar, Ichwan Kalimasada, ASA, Hadi Samsul, Nurulloh, Gustaaf Kusno, Boy Rachmad, Wijaya Kusuma, Nurtjahjadi, Roy Hendroko, Kusmayanto Kardiman, Umar Hapsoro, Ammar, Bisyri, Ary Amhir, Yusran Darmawan, Edi SS, Yayat, Winda Krisnadefa, Tantripranash, Babeh Helmi, Inge, Budi Handuk, Mays, Ahmed Tzar, Chechgentong, Elha, Mariska Lubis, Doddy Poerbo, Nathalia, Firman Seponada, Minami, Mamak Ketol, Ouda Saija, Markus Budiraharjo, Ragile, Fikri, Margaretha dan masih banyak lagi, Kompasianer yang saya kagumi tidak bisa saya sebutkan semuanya karena keterbatasan.

Saya mengagumi mereka dari kelebihan masing-masing seperti gaya tulisan, kepiawaian menyampaikan isi pesan, pemilihan judul dan diksi pada tulisan, pengalaman hidup yang unik, kejernihan melihat permasalahan, kejeniusan menggabungkan berbagai pengetahuan, komitmen dalam menulis, mempertahankan prinsip tanpa melecehkan prinsip orang lain, humoris, memiliki kisah perjalanan ke berbagai tempat menarik, berjiwa sosial tinggi, ahli di bidangnya, filosofi tulisannya dapat membangunkan kesadaran, ide-ide kreatif yang dikeluarkan, semangat berbagi, pengabdian kepada masyarakat, profesional, merespon kritik dengan baik dan tentu saja karena mereka mau berbagi ilmu dengan saya baik disadari atau tidak melalui tulisan-tulisan dan komentar-komentar mereka yang inspiratif dan bermanfaat.


[caption id="attachment_301732" align="alignright" width="300" caption="It"][/caption]


Kompasianer baru terus bermunculan setiap harinya, saya sangat menyukai ini tapi saya juga kewalahan melihat serbuan tulisan terbaru pada home sehingga waktu yang saya miliki sepertinya tidak cukup lagi untuk membaca tulisan-tulisan yang saya sudah tandai. Kini saya akan membaca apa pun yang pertama menarik perhatian saya di setiap kesempatan membuka Kompasiana karena kalau ditunda, tulisan itu pasti akan terlupa dan terlewat oleh rutinitas sehari-hari.


Pada hari ulang tahun Kompasiana yang kedua ini, saya masih memiliki tawaran yang sama untuk teman-teman saya yang kurang gaul yaitu belajar lah di Kompasiana jika ingin memiliki wawasan dan jejaring luas…. yah supaya jadi cemerlang dikit lah! :)


Saya juga punya harapan agar Kompasiana lekas pulih dari serangan “Lola” dan ke depannya semakin bermanfaat untuk umum, semakin disayang seluruh Kompasianer, semakin sukses di jagad maya dan tentu saja, sehat selalu…. amin


Dengan penuh cinta saya ucapkan :

"Selamat Ulang Tahun yang Kedua, Kompasianaku."




Lintang, Kompasianer yang bermimpi menerbitkan buku suatu saat nanti.




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun