Mufradat merupakan bagian terpenting yang menjadi dasar utama pembelajaran bahasa arab.Penguasaan mufradat setiap siswa sangat berpengaruh dalam mengembangkan empat keterampilan berbahasa. Kemahiran bahasa terbagi menjadi dua yaitu receptive dan produktif. Kemahiran receptive yaitu maharah istima dan maharah qiraah, sedangkan kemahiran produktif maharam kalam dan maharah kitabah.Oleh sebab itu para siswa diharapkan dapat menghafal mufradat sesuai tema yang telah ditentukan.
Lalu bagaimana metode menguasai mufradat dengan tepat dan cepat?
Penguasaan mufradat siswa dapat dilakukan dengan cara hafalan setelah pemahaman . Dalam proses pembelajaran setiap siswa memiliki kemampuan dan cara berbeda dalam menghafalnya. Terkhusus untuk siswa baru yang belum terbiasa menghafalkan bahasa asing. Berdasarkan observasi di lapangan, seorang guru menyatakan bahwa " Para siswa lebih cepat dan lebih fokus menghafal sendirian dibandingkan dengan bersama sama". Hal ini disebabkan beberapa faktor salah satunya mereka bisa lebih fokus dan konsentrasi ketika menyendiri.
Untuk menghafal mufradat dengan cepat seorang guru harus membebani siswanya hafalan mufradat setiap harinya. Dan mengulang ulang kembali di setiap pertemuan. Dalam pengulangan mufradat tersebut dapat dilakukan melalui beberapa tekhnik yaitu dengan membaca bersama sama, bernyanyi, ditanya satu persatu oleh gurunya. Dengan cara seperti ini para siswa dilatih dilatih untuk selalu menambah mufradat dan memurojaahnya.
Sedangkan ketepatan dalam menghafal mufradat berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam mengajar. Ketepatan ini sangat berhubungan dengan panjang pendek dan makhrorijul aswat dalam menyampaikannya. Maka seorang guru harus benar dalam pelafalan agar mereka tak salah dalam hafalan baik dalam kalam maupun kitabahnya .
Perlu diketahui dalam menghafal mufradat para siswa bukan hanya dituntut untuk menghafal dalam berbicara saja akan tetapi tulisannya juga harus diperhatikan. Dua keterampilan tersebut harus saling berkesinambungan. Ketika menghafal mufradat, mereka dituntut untuk menghafal pelafalan dan tulisannya agar tidak terjadi ketidakseimbangan.
Terdapat kunci yang tak kalah penting dari penguasaan mufradat selain menghafal dan mengulanginya. Kunci tersebut yaitu mumarosah yang artinya melatih atau mempraktekan. Jadi setiap mufradat yang telah dihafal harus dipraktekan dalam kehidupan sehari hari, karena bahasa tidak cukup dengan teori. Seseorang tidak dikatakan mahir berbahasa jika teori saja yang ia punya. Keberhasilan berbahasa akan terlihat ketika ia dapat berbicara dengan penutur asli.
Maka dapat disimpulkan bahwa kunci utama dalam menguasai mufradat adalah menghafal, mengulangi dan mempraktekannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H