Mohon tunggu...
Catur Nurrochman Oktavian
Catur Nurrochman Oktavian Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbedaan Hari Raya

19 April 2023   04:48 Diperbarui: 19 April 2023   04:53 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan itu Rahmat. Allah Yang Maha Esa, menjadi perbedaan itu sebagai rahmat yang harus disikapi secara arif dan bijaksana. Bahkan dengan adanya perbedaan, membuat kehidupan penuh warna. Bayangkan jika kita berada di sebuah taman yang penuh dihiasi hanya dengan satu macam warna bunga, tentu tidak menarik. Adanya perbedaan akan melahirkan pemikiran kritis yang dapat menyatukan, dan mengkompromikan berbagai pendapat demi kemaslahatan bersama.

Tahun 2023/1444 Hijriah ini, kemungkinan besar, umat Islam di Indonesia akan merayakan hari raya Idul Fitri yang berbeda. Perbedaan hari raya ini bukan yang pertama kita rayakan, jadi tidak perlu disikapi reaktif berlebihan bahkan membuat segregasi yang tidak perlu di masyarakat. Biasa saja. Kita hargai perbedaan itu dengan khidmat sebagaimana pernah terjadi sebelumnya.

Yang perlu kita resah apabila perbedaan ini nanti dijadikan komoditas politik, mengoreng isu demi kepentingan segelintir kelompok dan saling menyerang pendapat orang serta menganggap hanya pendapat kelompoknya saja yang benar. Padahal kebenaran itu mutlak hanya milik Allah semata.

Dari perbedaan yang ada, manusia diharapkan dapat saling belajar dan memahami. Dengan saling memahami, bertoleran terhadap perbedaan yang timbul akan membuat harmoni kehidupan lebih indah. Dalam kehidupan yang harmonis, segala pertentangan yang timbul dalam perbedaan akan diminimalkan, sebaliknya akan banyak penyelarasan-penyelarasan untuk menemukan persamaan.

Selamat menikmati perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun