Mohon tunggu...
Catur Nurrochman Oktavian
Catur Nurrochman Oktavian Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Anti "Poligami"

20 Agustus 2018   04:29 Diperbarui: 20 Agustus 2018   05:22 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang tidak ada larangan untuk berpoligami. Tapi kalau tidak dapat berlaku adil maka jatuhkan pada satu pilihan saja. Begitulah agama mengajarkan kepada kita. Adil itu berat. Kalau tidak mampu jangan dipaksakan kalau hanya akan merusak diri sendiri.

Seminggu terakhir ini, beranda Facebook saya dipenuhi dengan postingan guru yang berpoligami. Apa alasan mereka berpoligami? Hanya mereka yang mampu menjawab. Jika hanya berpoligami hanya untuk mencari kepuasan, kepentingan pribadi, maka berhentilah. Jika "berpoligami" dengan alasan yang lebih "tua" sudah tidak cantik lagi, maka percantiklah, dan jangan diduakan. Harusnya yang "tua" dirawat dengan penuh kasih sayang agar tetap selalu berjiwa muda. 

Jika alasan karena ia hanya merengek soal kesejahteraan, ya penuhilah kesejahteraannya. Kalau ia sejahtera dan bahagia maka kebahagiaan milik semua keluarga. Jangan benamkan dirimu dengan beribu alasan yang pongah. Padahal ternyata tersembunyi di hati kecilmu bahwa alasan berpoligami hanya untuk memenuhi syahwat pribadimu saja. Hati kecil tidak pernah berbohong!

Jadi, rawatlah dia. Bangkitkan dengan penuh semangat agar dirinya terus tegak dan kokoh memberikan kasih sayangnya kepada semua keluarga. Kalau alasan karena ia selalu meminta uang bulanan lebih, bukankah kewajibanmu menghidupinya? Apakah yang muda tidak perlu dinafkahi? Emangnya mau "makan" apa dia?

Jadi bagi guru yang berpoligami organisasi profesi, segeralah menjatuhkan pilihan pada salah satu saja. Rawatlah dengan sekuat tenaga dan sepenuh jiwa. Tapi kalau saya sih dari dulu anti berpoligami orprof dan hanya menjatuhkan pilihan hanya pada PGRI. PGRI lah yang harus kita rawat, jaga, dan besarkan bersama. Tidak akan bisa ke lain hati.

Bogor, 15 Agustus 2018

Catur Nurrochman Oktavian

Sekum AGP PGRI

Ketua IGP PGRI Kab. Bogor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun