Seiring dengan berjalannya waktu, teori catur berkembang dan terus menemukan bentuknya hingga menjadi seperti yang kita kenal sekarang. Dari masa ke masa bermunculan para pakar yang kemudian merevolusi permainan catur menjadi lebih modern.Â
Teori demi teori diperbaharui, yang lama dilupakan dan yang baru diingat-ingat. Teori catur berjalan melintasi zaman dan meninggalkan catatan para pemikir lama di belakang, diganti dengan pandangan segar dari para pemikir baru yang pada akhirnya juga akan ditinggalkan.
Akan tetapi walaupun teori-teori dari masa lalu telah dilupakan namun itu tidak berarti hilang. Teori mungkin berubah dan diperbaharui namun kenyataannya prinsip-prinsipnya tetap sama.
Berikut ini adalah lima aliran dalam dunia catur yang bertumpu pada pandangan mereka mengenai Lapangan Tengah/Center:
Romantisme
Dilahirkan pada pertengahan tahun 1800-an, Romantisme yang memuja keindahan menguasai dan mendominasi dunia catur. Ciri utama aliran ini adalah permainan yang indah, penuh serangan dan pengorbanan.Â
Romantisme mengusung gaya permainan total Tactical dan mengabaikan lapangan tengah. Aliran Romantisme berpandangan bahwa lapangan tengah tidak penting, yang penting adalah menang dengan permainan indah.Â
Pada kenyataannya kemenangan menjadi hal kedua setelah keindahan permainan. Â Tokoh populer aliran ini adalah Adolf Anderssen yang merupakan pemain terhebat pada masa itu. Namun pada masa sekarang, Romantisme dilupakan dan dianggap sebagai teori yang dangkal dan tidak bermutu.Â
Pada era Romantisme, melangkahkan Ster adalah hal yang umum dilakukan di awal permainan namun di masa kini hal itu dipandang sebagai kesalahan serius. Pengabaian petak pusat menjadi "dosa" sekaligus alasan utama kemunduran aliran ini. Walaupun begitu, pada masa kini masih banyak pemain catur yang secara tidak sadar menganut aliran ini.
Classical
Aliran ini muncul dan berkembang pada era Paul Morphy dan Wilhelm Steinitz. Kemunculan keduanya menghancurkan aliran romantisme yang bergaya tactical  dan merevolusi dunia catur ke arah posisional. Sebagai juara dunia pertama, Steinitz  dianggap banyak pihak sebagai peletak dasar teori permainan modern. Ia adalah orang pertama yang menyarankan kepada para muridnya tentang pentingnya penguasaan petak pusat dengan menggunakan Pion.Â
Para pendukung aliran ini seperti: Tarrasch, Lasker dan Capablanca yang mendominasi dunia catur pada masa itu, mengembangkan dan menyebarkan teori tersebut. Aliran classical dengan ciri khas penguasaan petak pusat menggunakan Pion, hingga hari ini masih terus bertahan dan memiliki banyak pengikut.
Hypermodernisme
Pada tahun 1920-an terjadi sebuah revolusi dalam dunia catur. Beberapa Master eropa seperti Reti, Nimzowitsch dan Gruenfeld mencetuskan teori baru yang kemudian melahirkan aliran Hypermodernisme yang mendominasi dunia catur selama beberapa dekade berikutnya.Â
Menurut pandangan hypermodernisme, banyaknya Pion di petak pusat akan menyebabkan Pion-Pion tersebut menjadi overextended dan pada akhirnya menjadi target serangan.Â
Nimzowitsch yang dianggap sebagai pemikir terbesar dalam dunia catur, mempercayai pentingnya peran Kuda dan Lover dalam pertarungan memperebutkan petak pusat. Warisannya, Pertahanan Nimzo-Indian, pada hari ini begitu populer di kalangan para Grandmaster selain juga warisannya yang lain yakni Prophylaxis.
Russian Dynamisme
Selama tahun 1930-an, aliran classical dan hypermodernime saling berhadapan secara terbuka di medan pertempuran. Namun pada masa itu aliran classical jauh lebih populer, di mana dua pembukaannya yakni Gambit menteri dan Ruy Lopez mendominasi dunia catur.Â
Setelah kematian Alekhine, generasi Master Soviet yang mengambil-alih  dunia catur, memperkenalkan sebuah philosophy baru yang kemudian melahirkan aliran Russian Dynamisme, yang merupakan penggabungan dari pandangan Hypermodernisme dan Classical.
Modernisme
Aliran ini diperkenalkan oleh Bobby Fischer. Inti dari teorinya adalah bahwa tiga aliran teori sebelumnya (Classical, Hypermodernisme dan Russian Dynamisme) merupakan pendekatan yang paling benar dalam dunia catur. Fischer dan kemudian Karpov dan Kasparov yang memenangkan banyak pertandingan dengan menggunakan pendekatan dari ketiga aliran ini pada akhirnya membuktikan kepada kita bahwa setiap teori benar menurut jalannya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H