ASI atau air susu ibu adalah asupan berkualitas untuk bayi yang memiliki banyak manfaat untuk bayi. ASI yang berkualitas  adalah ASI yang mengandung segala nutrisi, meliputi lemak, karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan air. ASI yang berkualitas juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh yang dapat memberi perlindungan bagi bayi.
Menyusui merupakan tahap yang sangat dinantikan ibu setelah kelahiran bayi. Sejak kelahiran bayi sampai umur 6 bulan bayi berhak mendapatkan ASI saja tanpa diberikan tambahan makanan ataupun minuman kecuali obat dan vitamin, ASI juga harus diberikan sampai umur 2 tahun.Pemberian ASI Ekslusif menjadi salah satu strategi global untuk meningkatkan pertumbuhan, perkembangan, kesehatan dan kelangsungan hidup bayi.Â
Dalam pemberian ASI terkadang mengalami beberapa kendala yaitu produksi ASI yang tidak cukup, drop dan juga ASI yang mengering dengan sendirinya. Hal ini sehingga dapat menyebabkan ibu menjadi khawatir kebutuhan ASI anak menjadi tidak cukup.Â
Untuk mengatasi kendala dalam pemberian ASI dengan menjaga  gizi ibu dan juga mengonsumsi ASI booster alami. ASI booster alami merupakan salah satu upaya memperbanyak produksi ASI dengan cara meningkatkan kualitas makanan yang berpengaruh secara langsung pada produksi air susu yaitu sayur-sayuran hijau seperti daun katuk.Â
Daun katuk terbukti mempunyai efek positif dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas karena kandungan dari daun katuk yang mengandung protein, vitamin C, fosfor, kalsium dan zat besi yang cukup tinggi.Daun katuk mengandung polifenol dan steroid yang dapat meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar ASI.Â
Khasiat daun katuk dalam memperbanyak ASI juga sudah diujikan dan dibuktikan oleh beberapa penelitian. Dalam penelitian mengungkapan  adanya pengaruh konsumsi daun katuk terhadap kecukupan ASI pada ibu menyusui. Ibu menyusui yang mengkonsumsi daun katuk mengeluarkan ASI yang lancar dan banyak, hal ini dinilai dari kenaikan berat badan bayi yang diketahui dari terdapatnya perbedaan perubahan berat badan bayi setelah ibu mengkonsumsi daun katuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H