Mohon tunggu...
Rijal Fahmi Mohamadi
Rijal Fahmi Mohamadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Traveler | Travel Blogger at catperku.com | Penulis Buku The Traveler Notes : BALI, THE ISLAND OF BEAUTY

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pertambangan? Manfaat atau Petaka?

20 Desember 2013   16:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:42 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia ini diciptakan oleh tuhan yang maha esa pastilah ada manfaatnya untuk manusia. Menjadi bermanfaat atau petaka, semua tergantung bagaimana manusia menjalankannya. Tidak ketinggalan pula sumber daya alam seperti yang ada di Batu Hijau, yang di kelola oleh PT Newmount Nusa Tenggara.

Nah, sebelum membahas lebih lanjut, mengenai apakah pertambangan itu akan membawa manfaat atau petaka, saya akan sedikit membahas terlebih dahulu proses pertambangan itu seperti apa. Tentang Batu Hijau : Pertambangan di Batu Hijau merupakan pertambangan tembaga dengan sedikit kandungan emas dan perak. Nah, beberapa logam berharga tadi sebelum ditambang masih bercampur dengan tanah.

Di Batu Hijau, setiap ton bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton bijih yang diolah. -, PT Newmount Nusa Tenggara

Dari sini mulai jelas bukan? Untuk mendapatkan sebagian kecil dari beberapa logam berharga tadi perlu berapa ton tanah yang di keruk dipindahkan? Yang pasti sangat banyak tanah yang akan dikeruk sebelum di proses. Kalau sebelumnya tanahnya banyak pohon dan hutan, nasibnya bagaimana dong? Baik, tahan dulu pertanyaanya, baca dulu sampai selesai :) Tentang Proses Penambangan Sendiri : Saya memang belum lama mengenal tentang proses penambangan, sebelumnya saya hanya tahu proses penambangan setelah membaca beberapa tulisan di internet. Secara singkat proses penambangan, khususnya di Batu Hijau yang dikelola oleh PT Newmount Nusa Tenggara adalah sebagai berikut : Pengeboran -> Peledakan -> Pemuatan dan pengangkutan batuan -> Proses pengolahan biji -> Peremukan batuan (crushing) -> Penggilingan (milling) -> flotasi (flotation) -> Penyaringan (filtering) -> Pengapalan atau pengangkutan hasil pemrosesan kedalam Kapal (shipment). [caption id="attachment_285023" align="aligncenter" width="650" caption="Alur pengolahan bijih dengan kandungan mineral yang sudah ditambang"]

1387530089629462386
1387530089629462386
[/caption] Karena pertambangan di Batu Hijau adalah pertambangan terbuka, jadi tidak ada yang namanya penggalian lubang menuju perut bumi. Mereka hanya mengambil mineral dan bebatuan yang berasal dari lapisan atas.
Penambangan di Batu Hijau diawali dengan kegiatan pengeboran dan peledakan untuk memudahkan pengambilan bijih. Dengan peledakan, batuan terlepas dari tanah dengan diameter rata-rata 25 cm. Dengan menggunakan beberapa shovel berukuran besar, batuan dimuat ke dalam truk berkapasitas maksimal 240 ton dan kemudian diangkut menuju ke dua buah crusher (mesin penghancur). Di crusher, ukuran bijih batuan diperkecil hingga berdiameter rata-rata kurang dari 15 cm. Bijih kemudian diangkut ke pabrik pemrosesan mineral, sedangkan batuan berkadar lebih rendah diangkut ke tempat penampungan, untuk menunggu giliran pemrosesan pada waktu mendatang. -, PT Newmount Nusa Tenggara

Oke, dari sedikit pengenalan mengenai pertambangan diatas, sepertinya semua proses hanya mengeruk, meledakkan, mengambil dan memproses. Lantas, bagaimana dong nasib tanah yang hasil tambangnya sudah habis dan tidak ada lagi? Ketika Pertambangan Menjadi Manfaat, Dan Menjadi Petaka : Semuanya akan menjadi petaka, ketika si penambang meninggalkan area pertambangan begitu saja setelah hasil tambang habis, dan tidak ada lagi yang bisa diambil. Namun akan menjadi berbeda ketika si penambang bertanggung jawab terhadap lingkungan yang selama ini memberikan banyak hasil tambang kepada mereka. Dari data yang saya dapatkan di internet,  PT Newmount Nusa Tenggara sendiri telah melakukan perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan. Seperti yang saya tahu salah satunya adalah reklamasi dan proses penghijauan kembali. [caption id="attachment_285026" align="aligncenter" width="595" caption="Reklamasi dan penghijauan kembali"]

1387530910200851671
1387530910200851671
[/caption] [caption id="attachment_285027" align="aligncenter" width="650" caption="Proses reklamasi untuk menghijaukan kembali pertambangan (Sumber Foto)"]
1387531054227646189
1387531054227646189
[/caption] [caption id="attachment_285028" align="aligncenter" width="654" caption="foto satelit area pertambangan sebelum ditambang (kiri), ketika di tambang (tengah), setelah ditambang dan direklamasi (kanan). (Sumber)"]
13875312092100375766
13875312092100375766
[/caption] Hal seperti inilah yang seharusnya diperbuat setiap penambang yang ada di bumi pertiwi Indonesia. Mereka tidak cuma serakah, mengambil hasil bumi dan kemudian menelantarkannya begitu saja. Sudah seharusnya mereka melakukan proses perlindungan, dengan membantu mengembalikan kondisi alam ke kondisi seperti sebelum ditambang. Selain reklamasi, PT Newmount Nusa Tenggara juga melakukan beberapa kegiatan perlindungan lingkungan seperti : pemantauan ekologi terestial dan aquatik, konservasi terumbu karang dan penyu disekitar nusa tenggara, pengelolaan air tambang, pengalihan air bersih, pemanfaatan pelumas bekas, pengelolaan tailing, pengelolaan abu batubara, hingga pemantauan ekologi udara dan air agar tetap terjaga. Tanggung Jawab Kepada Masyarakat Sekitar Pertambangan Bagaimana? Disebutkan PT Newmount Nusa Tenggara, biaya yang sudah dikeluarkan adalah rata-rata Rp 50 Miliar per tahun, ditambah dana khusus sebesar USD 47 Juta untuk tahun 2010 hingga 2013. Jumlah yang cukup banyak sebagai tanggung jawab sosial pihak penambang kepada masyarakat sekitar. Kesemuanya ditujukan untuk pengembangan kesehatan, pendidikan, usaha ekonomi kecil dan mikro, pertanian, kelautan dan pariwisata serta sosial dan budaya. Detailnya lagi, bisa dibaca secara langsung di website PT Newmount Nusa Tenggara :

Ada kegiatan pertambangan yang membawa manfaat, ada juga yang memberikan kehidupan kepada masyarakat. Jika mau bersahabat dengan alam, tentunya dengan pertambangan yang bertanggung jawab alam akan selalu memberi manfaat kepada kita. Selain itu, publikasi yang transparan dan jujur kepada masyarakat juga tidak kalah penting. Karena, masyarakat awam seperti saya tidak pernah tahu, bagaimana kondisi sebenarnya sebuah pertambangan itu, sampai saya melihat langsung, bukan hanya berdasarkan data - data dari internet saja. Nah, semoga tulisan saya yang membahas sedikit tentang pertambangan di Batu Hijau yang dikelola oleh PT Newmount Nusa Tenggara Ini bisa bermanfaat. Sumber Data dan Foto : http://harrismaul.com/diskusi-mewujudkan-operasi-tambang-yang-bertanggung-jawab-bersama-mahasiswa-ugm/ http://www.ptnnt.co.id

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun