Perjalanan bersepeda motor selama satu jam dari Jogja ke Wonosari cukup membuat badan capek. Kebetulan hari itu Jumat dan dua hari ke depan libur. Kuputuskan untuk weekend di kampung halamanku Wonosari. Kubuka netbook, colokin modem, dan mulai berselancar di dunia maya. Kuawali dengan membuka Tweet Deck-ku, dan ku mulai mengecek timeline. Siapa tahu ada tweet yang menarik. Hehe
Setelah beberapa saat asyik dengan timeline, tiba-tiba pandanganku tertuju pada sebuah tweet yang menurut saya menarik.
Gunungkidul pastinya.. Suksess dis :D RT @punkylovers: Liaat @princessgadisa dlu di miss celebriti,,,mogaa suksess kawaan...
Kemudian muncul tweet yang kedua.
Anak gunung uyee :D RT @ellenafranceza: Semangka!☺ RT @niMasLicious: Sukses dis RT @punkylovers: Liat @princessgadisa dlu di miss celebriti
Oooo, ternyata ada anak Gunungkidul yang ikut Grand Final Miss Celebrity 2011. Akupun segera bangkit dari kursi dan menekan tombol kecil bagian kanan atas pesawat televisi tua ku. Untung disebelahku ada TV sehingga aku tidak harus kerepotan untuk melihat TV.
Saat kunyalakan TV acara kontes tersebut baru diselingi oleh perform girlband ala Korea yang beranggotakan 9 orang (salah satu teman saya nge-fans berat sama salah satu personel girlband ini). Setelah penampilan 9 cewek cantik tersebut, barulah diumumkan kontestan yang masuk 10 besar. Sebagai orang Gunungkidul saya merasa bangga malam itu. Karena di balik kondisinya yang tandus dan mengalami kekeringan di setiap musim kemarau, Gunungkidul menyimpan banyak potensi. Nama demi nama dibacakan. Saya menunggu nama Nurlita Gadisa Rahmadhani dibacakan. Sampai pada nama terakhir yang dibacakan. Tetapi ternyata nama terakhir yang dibacakan bukan Nurlita Gadisa Rahmadhani. Gadis Gunungkidul tersebut tidak lolos ke babak selanjutnya. Saya merasa agak kecewa karena dia tidak lolos. Karena dengan lolosnya Gadisa mungkin bisa mengangkat nama Gunungkidul. Bisa dibayangkan kalau dia menjadi pemenang kontes tersebut, mungkin masyarakat tidak lagi berpersepsi negatif lagi tentang Gunungkidul.
Walaupun hanya sampai babak 20 besar, tetapi saya tetap bangga kepada Gadisa dan juga Gunungkidul. Gunungkidul sebenarnya mempunyai bermacam-macam potensi. Mungkin baru sedikit saja yang diekspos. Gadisa juga patut diacungi jempol karena tidak malu memalsukan identitasnya yang berasal dari Gunungkidul, walaupun ikut dalam kontes kecantikan sekalipun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H