Sebenernya saya sudah menyelesaikan buku AROMA KARSA ini beberapa bulan lalu. Tidak menunggu waktu lama untuk menyelesaikan novel keren karya Dee Lestari ini, hanya butuh beberapa hari saja saya pun selesai membaca buku terbitan Bentang Pustaka yang tebalnya 724 halaman ini. Novel yang memiliki ISBN 978602291463 ini saya berikan rate 5 dari 5, ini keren sekali. Saya membaui cerita disetiap lembar novelnya.
Meskipun baru sampai pada paragraph pertama, saya sudah mampu masuk dan memainkan imajinasi serta siap membaui semua lembaran sampai selesai. Rasanya diksi yang mengantarkan itu membuai saya dalam imajinasi liar hingga tak sadar ternyata sudah hampir 700 halaman saya lahap, dengan hati bahagia.
Dari judulnya, Aroma Karsa awalnya saya tebak ini tentang penciuman, tentang wangi bunga dan tentang kekuatan jiwa.
Saya langsung bisa membayangkan sosok Raras Prayagung, Jati Wesi, Tanaya Suma, Anung, Ambrik, Nurdin dan semua tokoh yang ada dalam buku ini. Entah, tidak seperti biasanya ketika membaca Aroma Karsa ini pikiran dan imajinasi saya melayang seperti berada di tengah mereka, seakan saya benar -- benar berada di tengah Jati Wesi.
And here's my review about this book!
Baiklah, pada review kali ini saya bakalan review tipis -- tipis saja yah.
Tokoh:
- Raras Prayagung
- Jati Wesi
- Tanaya Suma
- Anung
- Arya Jayadi
- Khalil  Batarfi
- Kapten Jindra
- Iwan Satyana
- Sinom
- Pucang
- Nurdin Suroso
- Dan tokoh - tokoh lainnya Â
Semua tokoh yang ada dalam novel Aroma Karsa ini menurut saya semuanya hidup, semua tokohnya nyata dan memiliki peranan penting dalam cerita. Jadi engga fokus sama tokoh utama saja.
Obsesi Raras pada Puspa Karsa, obsesi Iwan Satyana pada bunga anggrek dan cintanya seorang Jati Wesi pada Tanaya Suma bikin cerita naik turun dan engga bikin bosen.
Jati wesi, seorang tukang kebun yang side job nya banyak. Selain tukang kebun yang mengurus banyak tanaman hias, ia pun seorang karyawan di toko parfum Attarwala. Banyak sekali ya profesi jati wesi.
Sebagai peracik parfum Attarwala dan menduplikasi parfum mahal karya perusahaan Raras lah yang membuat jati wesi harus mau mengikuti menjadi tim ekspedisi ke Gunung Lawu, untuk mencari Puspa Karsa. Semua itu karena penciumannya yang sangat tajam dan luar biasa.