Mohon tunggu...
Muh. Tahir A
Muh. Tahir A Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pencari Makna Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemerintah: Ujian Nasional Lahan Tersubur Untuk Korupsi?

24 Mei 2012   03:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:54 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagaimana tanggapan anda tentang Ujian Nasional (UN)? Efektifkah ia UN dalam mencetak generasi yang cerdas, pintar, terampil dan sejumlah pertanyaan yang terkait dengan UN yang diadakan oleh pemerintah.

Menurut data yang sempat di cek dan masih banyak yang disembunyikan oleh pemerintah bahwa setiap tahun ratusan miliar rupiah yang diambil dari APBN dihabiskan untuk ujian tersebut. Terlebih lagi anggaran yang diperuntukkan melalui APBD masing-masing daerah dan itu semua sangat memungkinkan menjadi sumber lahan subur korupsi oleh pemerintah.Lucunya, realitas UN ini terjadi setiap menjelang pelaksanaan UN. Dan itu belum termasuk anggaran ratusan miliar rupiah yang dihabiskan untuk menyelenggarakan UN. Pertanyaannya, apakah pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan terus melaksanakan UN? ada yang mengatakan anggaran UN sangat besar, mulai dari APBN, APBD, bahkan dari masyarakat juga ada. "jika dihitung-hitung bisa mencapai Rp 1 triliun/tahun. Luar biasa perhatian pemerintah terhadap UN.

Tahun 2009 lalu, pemerintah telah menganggarkan dana Rp 572,850 miliar untuk menyukseskan pelaksanaan UN 2010 dari tingkat SD hingga SMA/sederajat. Biaya tersebut sudah termasuk biaya pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) bagi murid SD, madrasah ibtidaiyah (MI), serta SDLB dan Paket Kesetaraan.

Untuk tingkat SD, misalnya, anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan UN mencapai Rp 54,6 miliar. Jumlah tersebut ditambah biaya sosialisasi untuk pelaksanaan UN sebanyak Rp 27,6 miliar.

Sementara itu, untuk pelaksanaan UN SMP membutuhkan dana sebanyak Rp 189,6 miliar, sedangkan SMA sebesar Rp 120,4 miliar. Dana sosialisasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan UN tingkat SMP hingga SMA mencapai Rp 18,8 miliar.“Dana ini (Rp 18,8 miliar) sudah termasuk biaya untuk pembuatan soal,” ujar Mansyur.

Guna memperlancar pelaksaan UN tingkat sekolah menengah (SMP dan SMA) pemerintah juga menganggarkan dana sebesar Rp 57,9 miliar bagi Tim Pemantau Independen (TPI).

Dana-dana yang disebutkan di atas, anehnya pemerintah tidak pernah diumumkan dan dievaluasi secara transparan oleh pemerintah. Kenapa demikian? kemungkinan besar lebih banyak masuk kantong pribadi daripada untuk pelaksanaan UN.

Sementara anggaran untuk ujian nasional (UN) tahun 2012 sebesar Rp580miliar begitu juga pada tahun 2011, sangat rawan dikorupsi. Oleh karenanya, perlu pengawasan terhadap dana yang dikucurkan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut.

Lalu apa hasil dari UN bagi siswa itu sendiri? mereka trauma, minder, stres karena menghabiskan waktunya belajar hanya untuk Ujian Nasional. Terlebih lagi dihampir Sekolah yang UN banyak yang tidak jujur, curang bukan cuma peserta Ujian Nasional tetapi juga pada gurunya yang ikut-ikutan curang. Oleh karena itu, UN dapat disimpulkan paling tidak, yaitu:

1.UN sebagai lahan subur bagi pemerintah untuk korupsi dengan mengatasnamakan anggaran untuk UN

2.UN mendidik peserta sebagai siswa yang dikatan berhasil, cerdas ketika lulus dalam ujian walaupun sekian tahun belajar itu seakan-akan tidak ada artinya jika tidak lulus dalam UN

3.UN terbukti tidak efektif dalam mencerdaskan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, UN mesti dipertimbangakan kembali oleh pemerintah

Kepustakaan: Dari berbagai sumber

Kunjungi saya di sini Catatan Taqiyah@ Masjid al-Ikhlas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun