Mohon tunggu...
Muh. Tahir A
Muh. Tahir A Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pencari Makna Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunitas Banci dan Gigolo

14 Mei 2012   00:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:20 3370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13369556401517141612

[caption id="attachment_176983" align="aligncenter" width="298" caption="sumber gambar: www.kompas.com"][/caption] Sebanyak 11 gigolo dan tujuh perempuan pekerja seks komersial (PSK) ditangkap Polres Jakarta Pusat dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) sepanjang Selasa (16/9) malam hingga Rabu dini hari di Kecamatan Sawah Besar. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Komisaris Agustinus Pangaribuan menjelaskan, gigolo memiliki jaringan kerja yang luas. ”Ada yang ditangkap di jalan dan ada pula yang disergap di rumah kos. Mereka melayani panggilan via telepon,” kata Pangaribuan. Menurut dia, para gigolo menjajakan diri di sekitar Lapangan Banteng hingga kawasan Atrium Senen. Para gigolo yang ditangkap berusia 15 hingga 30 tahun. (Kompas, 14 Mei 2012) Masyarakat pada umumnya hanya mengenal PSK yang sudah menjamur di setiap kota dan daerah-daerah terpencil yang mencari nafkah dengan menjajakkan dirinya dan bayaran tertentu, umumnya mereka melakukannya karena alasan ekonomi. Selain, PSK yang dikenal masyarakat ada pua yang lain yaitu Banci yang juga umum terlihat ditengah jalan maupun ketika ada acara-acara pernikahan, namun di samping itu ternyata juga kerap memoles diri sehingga kelihatan seperti wanita dan turut gabung di tengah kerumunan wanita dengan tujuan menjajakan dirinya sekaligus meminta bayaran. Namun di akhir abad 20 di awal abad 21, nampaknya Banci terancam dengan hadirnya komunitas Gigolo laki-laki beneran yang dibayar untuk memuaskan tante-tante yang haus seks terlebih lagi kasih sayang barangkali dampak dari istri simpanan para pejabat yang terkadang dan memang begitu mengabaikan mereka. Laporan di atas beberapa Gigolo dan PSK yang ditahan, perlu menjadi pertimbangan bagi Banci menjadi Cewek samaran atau menjadi laki-laki beneran. Fenomena-fenomena dari PSK, Banci, Gigolo dan entah apalagi nantinya menjadi kritikan kepada pemerintah untuk lebih berpikir, bertindak mencari solusi terhadap bobroknya rakyat Indonesia. Mohon berkenan kunjungi saya di sini untuk menikmati tulisan-tulisan saya yang lain catatan taqiyah@ kamar pojok: selamat pagi kompasioner, salam kedamaian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun