Mohon tunggu...
Ibnul Fadani
Ibnul Fadani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis | Pembaca | Atlet

Menulis adalah cara terbaik untuk berbicara tanpa diganggu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayapku Patah, Silahkan Terbang Sendiri

6 Juni 2023   13:14 Diperbarui: 6 Juni 2023   13:17 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam hatiku, ada luka yang tak tersembuhkan
Sayapku kini patah, tak lagi mampu terbang
Hampa dan kelam, bayangmu yang berubah
Cinta yang dulu indah, kini berubah jadi debu

Aku terjatuh dari angkasa yang pernah indah
Mimpi-mimpi hancur, harapan yang terluka
Kau, sang kekasih, telah memutar belenggu
Janji-janji palsu, kebohongan yang menganga

Kini ku menatap langit, dengan mata yang kehilangan cahaya
Bintang-bintang terlihat murung, melihatku yang terpuruk
Sayapku remuk, tak lagi bisa mengepak tinggi
Namun, kau tetap bisa terbang, tanpa diriku yang rentah ini

Silahkan terbang sendiri, jauh dari bayang-bayangku yang kelam
Jangan tangisi patahnya sayapku yang hancur
Kau adalah elang yang bebas, tanpa batas dan terikat
Aku hanya setitik debu, hilang dalam hampa yang sunyi

Biarlah angin menggenggam mimpi-mimpiku yang kini berhenti.
Aku terikat dalam kerinduan yang tak mampu terucap.
Sayapku yang patah menjadi saksi bisu.
Akan kepergianmu yang kian menjauh dan terhapus

Biarkan aku merangkai kembali pecahan-pecahan.
Mengumpulkan serpihan hati yang terluka.
Walau sayapku patah, ku yakin akan bercahaya.
Karena dalam kegelapan, muncul harapan yang bersemi

Jadi terbanglah, kekasih, jauh dari cinta yang tercabik.
Biarkan aku menemukan diriku yang hilang dalam kehampaan.
Mungkin suatu saat nanti, sayapku akan sembuh.
Dan aku pun bisa terbang, menuju langit yang damai dan suci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun