Selain itu, efek Benjamin Franklin juga dapat membantu seseorang meningkatkan keterampilan sosialnya. Dengan mencoba melakukan tindakan kecil yang positif terhadap orang lain, seseorang dapat belajar bagaimana cara membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Hal ini dapat membantu seseorang dalam berbagai situasi sosial, seperti saat bekerja dengan rekan kerja, bergaul dengan teman-teman, atau dalam hubungan asmara.
Salah satu contoh aplikasi efek Benjamin Franklin adalah dalam proses penjualan. Seorang penjual dapat mencoba untuk melakukan tindakan kecil yang positif terhadap calon pelanggannya, seperti memberikan pujian atau menawarkan bantuan dalam memilih produk yang sesuai. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesempatan penjualan, karena calon pelanggan akan merasa lebih nyaman dan memiliki persepsi yang lebih positif terhadap penjual.
Efek Benjamin Franklin juga dapat membantu dalam proses negosiasi. Ketika seseorang merasa tidak setuju dengan pandangan atau tindakan orang lain, mereka dapat mencoba untuk melakukan tindakan kecil yang positif terhadap orang tersebut, seperti memberikan pujian atau menunjukkan rasa hormat pada sudut pandang mereka.Â
Hal ini dapat membantu menciptakan suasana yang lebih baik dalam proses negosiasi, sehingga lebih mudah untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan.
Selain itu, efek Benjamin Franklin juga dapat membantu dalam membangun hubungan asmara yang lebih baik. Dalam hubungan asmara, pasangan seringkali memiliki pandangan yang berbeda tentang suatu hal atau merasa tidak nyaman dengan beberapa kebiasaan atau sifat dari pasangan mereka.Â
Namun, dengan melakukan tindakan kecil yang positif terhadap pasangan, seperti memberikan perhatian atau memberikan pujian, pasangan akan merasa lebih nyaman dan memiliki persepsi yang lebih positif terhadap hubungan tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa efek Benjamin Franklin bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang akan selalu berhasil membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.Â
Setiap individu memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda, sehingga ada kemungkinan bahwa tindakan kecil yang dilakukan tidak selalu berhasil dalam membangun hubungan yang lebih baik. Oleh karena itu, seseorang perlu mengambil pendekatan yang lebih fleksibel dan tidak terlalu memaksakan tindakan kecil yang positif terhadap orang lain.
Kesimpulannya, efek Benjamin Franklin adalah fenomena psikologis yang dapat membantu seseorang membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Dengan melakukan tindakan kecil yang positif terhadap orang yang sebelumnya tidak disukai, seseorang dapat mengubah persepsi mereka terhadap orang tersebut, sehingga tercipta hubungan yang lebih positif. Efek Benjamin Franklin dapat diterapkan dalam berbagai situasi sosial, seperti di tempat kerja, dalam hubungan asmara, atau dalam proses negosiasi.
Namun, perlu diingat bahwa tindakan kecil yang dilakukan haruslah positif dan berasal dari keinginan yang tulus untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Daftar Pustaka
- Ariwibowo, R. (2019). Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.
- Asnawati, I. (2016). Kepribadian dan Efektivitas Komunikasi. Jakarta: Kencana.
- Azwar, S. (2013). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Hadi, S. (2018). Pengantar Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Ismawati, D. (2020). Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
- Kuswarno, E. (2015). Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Mahmudah, N. (2017). Psikologi Sosial: Pengantar Terapan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Pratama, F. (2018). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Kencana.
- Santrock, J. W. (2013). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
- Sukmadinata, N. S. (2014). Pengantar Statistik Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.