Pagi ini aku ada tugas membuat makalah tentang yang diberikan oleh dosen, perpustakaan disini tidak jauh dari kampus, lumayan untuk menghemat uang jajan, aku isi waktu istirahat dengan membaca buku.
Hy Rian, kamu mau ikut aku kekantin? , Ajak seorang mahasiswi yang terkenal kaya, orang tuanya adalah manajer di perusahaan Pertamina. Kuliah adalah hal yang biasa baginya, mungkin hanya sebagai mengisi waktu luang atau menghabiskan uang.Â
Kata orang dia suka padaku, tiap hari melihat lihat ku,ketika lewan di depan gerbang kampus.
Aku menolak ajakannya, Walaupun aku miskin harta, tapi aku tidak miskin tata krama.
Aku berterimakasih atas tawaran nya. Aku melanjutkan langkahku kepustakaan, tiba tiba dibelakang ku ada Riski yang menepuk pundakku.
Riyan.. Kamu gak bosan apa? Belajar terus, sesekali ke clubing lah, cuci mata, minum minum dan minimal main main aja.Â
Biar aku yang traktir, kamu kan udah sering membantu ku untuk menyelesaikan tugas kuliah, anggap saja ini sebagai balas budi dari aku.
Gak Usah Ki, aku membantu bukan untuk mengharapkan itu. Setidaknya ketika aku mengajari mu ,aku mengulang ulang pelajaran ku. Lagian Hobi kita beda.
 Aku menolak lagi tawaran Riski, prinsipku sederhana, lebih baik sendiri dari pada berteman dengan orang yang merusak diri.
Di saat aku berada di pustaka, banyak yang berbisik bisik, entah apa yang mereka katakan. Sesekali melihat ku, melambaikan tangan, dan melanjutkan obrolan nya.
Aku memang seorang introver, tapi untuk berbicara di depan umum aku berani.