Indonesia genap setahun dari periode kedua sejak dipimpinnya Jokowi Maruf yang dilantik pada 20/10/19 lalu. Digedung Parlemen DPR/MPR Jakpus.
Merupakan kebanggan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pasalnya Nama Jokowi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) dijadikan sebagai sebuah Nama Jalan Utama.
Acara peresmian pada nama jalan tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa Inggris, yaitu President Joko Widodo Street serta terpapang tulisan dalam bahasa Arab di Atasnya.
Diketahui bahwa peresmian nama jalan Joko Widodo berlokasi di salah satu ruas jalan utama ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition  Center) yang merupakan sebuah kawasan Kantor Diplomatik.
Menutut penuturan Duta Besar RI untuk UEA Husen Bagis, President Joko Widodo Street berlokasi di Jalan yang strategis padat penduduk bukan diperkampungan.
Husen Bagis juga menerangkan bahwa Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayyed mempunyai kedekatan yang khusus dengan Jokowi. Alasan lain dari Putra Mahkota ini pun mengatakan Beliau Presiden Jokowi memiliki sifat rendah hati dan bersahaja.
Sedangkan menurut Anggota Komisi  1 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  Abdul Qadir Karding, mempunyai pendapat lain yaitu bahwa nama jalan President Joko Widodo Street, merupakan sebuah kado satu tahun periode kedua bagi Pemerintahan Republik Indonesia Selama 6 Tahun dipimpin Jokowi beserta Wakilnya KH Ma'ruf Amin.
Masih menurut Abdul Qadir Karding, selain sebagai kado bagi kepemimpinanya juga sebagai penghargaan bagi Negara tersebut ke Indonesia yang hingga kini masih menjalin hubungan dengan erat sebagai Negara Sahabat Indonesia juga bagi Negara tersebut telah menilai kepada Jokowi sebagai Presiden Indonesia yang telah sukses di mata dunia.
Seorang pemimpin Jokowi bukan saja di akui di Indonesia yang sukses membangun bangsa. Abu Dhabi termasuk yang telah melihat fakta kesuksesan ini.
Indonesia banyak menjalin hubungan dengan Negara-Negara Timur Tengah lainnya termasuk hubungan dekatnya dengan Arab Saudi, Sehingga Jokowi Pernah tampil pada Cover Majalah Milenial ar-rajul (sang tokoh) pada 2019 lalu.
Harus kita akui bahwa Pemerintah Indonesia tidak hanya memikiran para pekerja atau buruh akan tetapi memikirkan juga kepada para generasi muda kedepan agar cerah dan cemerlang.Â