Demontrasi yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu nyatanya dengan sengaja atau terang-terangan melakukan pengerusakan atau anarkisme baik dilakukan oleh perorangan maupun kelompok yang jelas bertentangan dengan norma hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demo dengan cara seperti itu hanya menghasilkan kekacauan, kerusakan bahkan membahayakan keamanan itu sendiri dan jelas mengacam keselamatan jiwa serta merusak fasilitas umum  atau benda milik orang lain disekitarnya.
Hanya ketegasan dari Pemerintah yang dapat diandalkan. Semua menunggu sejauh mana pemerintah tegas terhadap hukum dan sejauh mana pemerintah melindungi masyarakat demi terciptanya rasa aman, damai dan sejuk karena itu adalah hak setiap WNI.
Cikeas, Cendana serta KAMI (Koalisi Aksi Makar Indonesia) ingin sekali berambisi memakzulkan Presiden Jokowi yakni Via Demo yang menolak Undang-undang Cipta Kerja. Mereka hanya mengandalkan Duit dan duit serta massa bayarannya yang dicekokin duit.
Sedang sang Pemimpin Presiden Jokowi sampai dengan detik ini masih dikawal oleh ratusan juta Rakyat yang mendukungnya.Â
Sekarang para aktor-aktor intelektual sudah mulai kelihatan, sudah mulai resah serta gundah gulana. Terbukti bahwasanya mereka semua yang terlibat dalam hal ini serta merta pada cuci tangan. Pasalnya Presiden Jokowi dalam pidatonya sudah berkomitmen untuk tetap mengejar agar dapat di tindak tegas bagi siapa pun yang melakukan kerusuhan-kerusuhan dibalik layar demontrasi-demontrasi yang terjadi dalam beberapa hari ini. Tidak ada toleransi bagi pelaku kerusuhan.
Dilain tempat Tentara Nasional Indonesia (TNI) menugaskan pasukan Koprs Marinir, Untuk mengamankan suasana Ibu Kota Jakarta, TNI sekaligus mengerahkan dua Batalyon Pasukan Marinir asal Brigade Infantri 2 /Marinir Jawa Timur yaitu Batalyon Infantri 3 /Hiu Petarung dan Batalyon Infantri 5/ Gurita Sakti.
Bertugas untuk mengamankan stabilitas ibu kota Jakarta, Batalyon Infantri 3 /Hiu Petarung akan dipimpin langsung oleh Letkol Marinir Tri Yuda Ismanto. Sedangkan untuk Batalyon Infantri 5/Gurita Cakti akan dipimpin langsung oleh Letkol Marinir Supriyadi.
Komandan Batalyon Infantri 5 Marinir Letkol Supriyadi menyampaikan bahwa prajurit yang sudah disiapkan dan benar-benar terlatih secara matang serta telah siap untuk membantu POLRI sebagaimana sesuai dengan Undang-undang TNI nomor 34 tahun 2004 tentang Tugas sebagai TNI, yakni diantaranya adalah membantu POLISI dan Pemerintah daerah guna menjaga stabilitas serta keamanan.
Inilah Batalyon Infanteri 9 Marinir/Beruang Hitam di bawah Komando Brigif 4 Mar/BS siap laksanakan pengamanan dan Perkuat Ibukota Jakarta, pasca aksi demo tolak RUU cipta kerja/omnibus law,lusa malam. Di awali dengan serpas pasukan dari Homebase ke Bandara Raden Inten II Natar Lampung Selatan.