Kisah Nyata ini dari Seorang Tukang Kuli Bangunan yang mampu menafkahi anak dan istrinya tidak sama sekali mengeluh atau menggerutu dikala jaman sulit masa pandemi Covid-19 ini. Beliau justru sedang Banjir job alias orderan untuk menggarap atau merenovasi dari rumah ke rumah.
"..Coba tanyakan kepada Seorang Tukang Kuli Bangunan, dibayar berapa sehari jika sesuai dengan dengan kebutuhan hidup maka Saya Siap kerja diproyek itu, kata dedi yang menayakan kepada Saya tentang gaji Tukang bangunan dalam sehari.."
Dimasa pandemi ini yang kata orang pada mengeluh serta sulit nya mendapatkan pekerjaan baru akibat kena PHK imbas dari Covid-19 namun tidak bagi Dedi seorang tukang kuli bangunan yang serba berkecukupan dalam ekonominnya hanya dengan bekerja sebagai kuli bangunan.
Dedi pria asal Brebes jawa tengah ketika saya temui dikontrakanya dibilangan Jakarta Utara Tanjung Priuk, dirinya telah puluhan Tahun menggeluti bidang kuli bangunan tersebut. Saya sempet bertanya, apa sih triknya agar bisa kontinyu sebagai seorang Tukang serta adakah ilmu tersendiri untuk menjadi tukang?
"Semua tergantung niat mas Sam? Beliau memulai menjawab pertanyaaku perihal suka dukanya menjadi tukang bangunan. "Hal yang perlu digaris bawahi agar kita menjadi tukang adalah istiqomah alias terus menerus tanpa lelah karena ikut tukang itu harus sabar" timpalnya.
"Terkadang ada seorang kernek bangunan yang ikut tukang namun tidak betah apakah itu karena gajinya sedikit atau gimana pak Ded?" Kata Saya
"Orang sebenarnya mau betah mau tidak itu bukan persoalan duit alias gajuanya sedikit namun lebih dari itu adalah keniatan. Dalam bidang apap pun ketja tanpa niat yang sungguh-sungguh tidak bakalan jadi" sambung mas Dedi.
"Lalu kalo boleh Saya Tau berapa sih menjadi tukang bangunan maksud Saya dibayar berapa sehari? " Kata Saya.
"Di Jaman Ekonomi sulit semacam ini kerja apa aja lah yang penting halal yang penting barokah, ucap mas Dedi".