Mohon tunggu...
Anik Miftah
Anik Miftah Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa, Hanya seorang perempuan sederhana penyuka traveling & pecinta fotografi.\r\nBelajar menulis di http://miftamifta.multiply.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mui Wo, Surga Pecinta Sepeda di Hong Kong

23 Desember 2010   10:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:27 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hong Kong, Tidak saja berupa sebuah negeri yang kebanyakan berdiri hutan-hutan beton. Jika kita mau sedikit melangkahkan kaki ke berbagai daerah yang ada di Hong Kong, Kita bisa menemukan wajah Hong Kong dari sisi yang lain. Banyak pulau-pulau indah disana. Ahad lalu saya mengadakan perjalanan (backpack-sendirian lagi) ke sebuah pulau bernama Lantau Island tepatnya ke Mui Wo/Silver Mine Bay. 1 hari saya Alhamdulillah bisa membagi waktu mengunjungi beberapa tempat sekaligus, Dan Insya Allah ceritanya akan saya tulis secara bersambung biar tidak terlalu panjang. Semoga anda sekalian tidak bosan ya....

Dari station kereta Diamond Hill saya terlebih dahulu menuju station Causeway Bay karena ada suatu keperluan. Dari station kereta ini kemudian saya segera jalan ke Central dimana terdapat sebuah pelabuhan bernama Central Ferry Pier, Yang mana di pelabuhan Central inilah kita bisa menaiki kapal ferry ke berbagai pulau yang ada di sekitaran Hong Kong.

12931493981322021383
12931493981322021383

Ada pier no.2 tujuan Park Island. Pier no.3 tujuan Discovery Bay. Pier 4 tujuan Lamma Island. Pier no.5 tujuan Cheung Chau. Pier no.6 tujuan Mui Wo/Silver Mine Bay & Peng Chau. Pier no.7 tujuan Tsim Sha Tsui dan Pier no.8 tujuan Hung Hom.

Sebelumnya, Saya jalan dulu di sekitaran Central untuk melihat sudut kota Central secara berbeda. Mengunjungi taman kecil yang da di dekat pelabuhan dan sekitarnya.

Sesampai di pelabuhan Central, Segera saya turun ke lantai dasar di tepi pelabuhan dimana pier no.6 tujuan Mui Wo akan mengantarkan perjalanan saya nantinya. Alhamdulillah, 7 menit lagi kapal ferry akan segera berlayar. Saya mengeluarkan kartu Octopus (Patadhong-dalam bahasa Kantonis) untuk membayar pada pintu masuk yang sudah terdapat alat pembayaran khusus. $HK33.50 adalah ongkos menuju Mui Wo.

Ketika saya mengitarkan pandangan ke berbagai arah yang mana terdapat sebuah ruang tunggu yang di kanan kiri terletak bangku-bangku berjejer, Tak ada satupun orang Indonesia selain saya. Kebanyakan para pelancong dari berbagai negara, Semisal bule-bule yang membawa serta anak istri & ibu mereka, Pelancong dari Korea & Jepang serta para penduduk lokal yang kebanyakan bermata sipit.

Beberapa menit kemudian, Pintu menuju jalan masuk kapal ferry pun terbuka secara otomatis. Dan kami (saya) perlahan berjalan dengan teratur ke dalam kapal ferry. Saya segera mencari tempat duduk di bagian sebelah kiri, Yang mana saya bisa menikmati view kota Central & Shueng Wan nantinya dari dalam kapal. Cuaca hari Ahad itu Alhamdulillah cerah, Berkisar antara 25-30 derajat celcius.

12931497591986243939
12931497591986243939

Sepanjang perjalanan, Saya tak henti-hentinya mengucap syukur bisa menikmati sebuah perjalanan ke Lantau Island sebelum kepulangan saya yang tinggal beberapa bulan saja ini. Setiap melihat pulau-pulau kecil yang dilewati oleh kapal ferry, Saya terkagum-kagium bahwa Hong Kong pun memiliki banyak pulau-pulau ternyata. Banyak kapal-kapal besar dan kecil pun berseliweran. Dan 45 menit kemudian sampailah kapal ferry di dermaga di daerah Mui Wo.

Sesaat di pintu keluar saya disambut oleh ratusan sepeda pancal yang berjajar di pinggir dermaga. Wah, Cantik nian... Keren deh!! Segera saya mengeluarkan kamera dari ransel & membidik objek ke beberapa tempat. Kemudian saya menuju sebuah kios di depan pintu keluar dermaga & bertanya kepada seorang ibu penjaga kios tersebut bagaimana cara meminjam sepeda barang sejam atau 2 jam saja. Ibu tersebut menjawab dengan ketus & menunjukkan jari telunjuknya ke beberapa stan penjual pernak-pernik peralatan pantai di ujung jalan sebelah dermaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun