Mohon tunggu...
Caroline Adenan
Caroline Adenan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Owner of Aurabatik Exclusive Batik Design | TDAmember | KPMI jkt | Mompreneur | @NonaOline | Blogger | JazzLover | Coffee Addict | catatanOline.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Brush With Danger, Film Mandarin Bercitarasa Hollywood

28 November 2015   11:16 Diperbarui: 28 November 2015   13:22 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Brush With Danger. Dari judul saya fikir ini adalah film hollywood. Tapi agak sedikit ragu karena gambar yang terpampang diposter ini nampaknya bergenre mandarin. Saya yakin kamu juga pasti berpikiran hal yang sama :)

 

 

Ternyata film ini adalah film mandarin. Dan film ini adalah murni karya anak bangsa. Karena sutradara film ini adalah Livi Zheng, seorang perempuan asal Indonesia kelahiran Blitar, Jawa Timur. Livi (demikian ia disapa), bekerja sama dengan kru film Hollywood peraih Emmy Awards dan nominasi piala Oscar. Proses dan lokasi shooting Brush With Danger ini seluruhnya di Seatlle dan Los Angeles, Amerika Serikat.

 

Sebelumnya film ini sudah tayang di Amerika Serikat dan sudah berhasil tayang selama 2 bulan. Keren ya. Berarti banyak peminatnya. Film Brush With Danger ini diperhitungkan dalam seleksi nominasi Oscar kelompok film Hollywood, bukan foreign film. Dan film ini berhasil masuk dalam seleksi Oscar untuk kategori Best Picture di ajang Academy Awards ke 87. Oya, kerennya lagi film ini bersaing dengan film papan atas lho, yaitu Interstellar, The Hunger Games : Mocking Jay Part I dan juga Birdman.

 

Livi Zheng, gadis berusia 26 tahun, lulusan Sarjana Ekonomi yang kini melanjutkan kuliah S2 jurusan film Production di salah satu Iniversity of Southern California. Sejak kecil Livi sudah menyukai ilmu bela diri Wushu. Saat ia SMP, ia bersama adiknya (Ken) pindah ke Beijing untuk memfokuskan ilmu Wushu-nya tersebut. Di Beijing ia tinggal berdua saja dengan Ken. Oleh karena itu mereka berdua sangatlah akrab. Livi mempunyai keinginan, ia ingin sekali membuat film yang berlatar belakang seni dan ia juga ingin sekali ingin menjadi Hollywood Movie Director. Karena ia menyukai Wushu dan ia mencintai dunia perfilman, ia berhasil wujudkan dalam film Brush With Danger ini.

 

Livi Zheng berperan sebagai pemeran utama dalam film ini, yaitu sebagai Alica Qiang yang ahli di bidang seni lukis. Serta Ken Qiang yaitu adiknya yang ahli di bidang bela diri.

 

Aku termasuk orang yang beruntung, karena aku bisa ikutan nonton bareng dengan Komunitas Kompasianers Only Movie Enthu(s)iast Klub (KOMIK) di Epicentrum Walk Kuningan XXI Jakarta. 

 

Review Film

 

Film ini diawali dengan scene dibukanya sebuah container yang di dalamnya terdapat para imigran gelap bersama imigran orang-orang Asia Timur lainnya masuk ke kontainer kapal cargo di Pelabuhan Seatle Amerika Serikat, salah satunya adalah Alice Qiang (Livi Zheng) dan Ken Qiang (Ken Zheng). Mereka berduapun kebingungan mendapati dirinya tiba-tiba sudah berada di suatu tempat yang mereka tidak tahu. Mereka punya impian suatu saat mereka akan memboyong ayah mereka ke negeri itu juga.

 

Sesaat setelah mereka keluar dan berjalan, tiba-tiba mereka mendapati seorang wanita paruh baya yang telah dirampok. Malang nasib mereka. Karena membantu perampokan itu, tas Alice  yang berisi 92 dollar Amerika malah digondol oleh sang perampok. Karena mendengar sirine polisi akhirnya mereka kabur untuk menyelamatkan diri.

 

Sungguh tak enak rasanya menjadi imigran gelap, status kewarganegaraan yang tidak jelas ditambah lagi dengan kondisi perut lapar yang menuntut mereka segera mencari pekerjaan dan makanan. Secara tidak sengaja mereka bersembunyi di balik restoran yang disana adalah tempat pembuangan makanan sisa. Tiba-tiba Ken melihat seorang pramuniaga restoran yang hendak membuang makanan, ia langsung mengorek tong sampah dan akhirnya ia makan roti buangan tersebut. Alice dari awal sudah menolaknya, tapi karena keadaan Alice juga lapar, akhirnya ia mengiyakan tawaran Ken juga dan mereka akhirnya makan bersama roti buangan tersebut.

 

Berjalan sedikit ke area terbuka, mereka mendapati ada bazaar terbuka dan mereka mencoba untuk mencari rejeki disana dengan menjual beberapa lukisan Alice. Tapi karena tidak banyak orang yang berminat akan lukisan itu, akhirnya Ken mencoba menarik perhatian dengan membuat atraksi adegan Wushu disana.

 

 

Berkat kepiawaian Ken menarik perhatian massa, akhirnya para penontonpun merasa sangat terhibur. Termasuk salah satu penonton yaitu Mr. Sulivan. Karena Mr. Sullivan sangat tertarik dengan atraksi yang dilakukan oleh Alicia dan Ken, akhirnya mereka berdua diajak ke kediaman Mr. Sulivan.

 

Mr. Sulivan adalah seorang pengusaha dan pemilik sebuah gallery lukisan. Ia tertarik ingin bekerjasama dengan Alica, ingin menjualkan hasil-hasil karya lukisannya. 

 

Ia coba mendekati Alicia dan Ken serta mengajak untuk mengunjungi gallerynya. Ken sangat antusias menyambutnya. Tapi Alicia awalnya sempat ragu karena di kemudian hari takut terjadi sesuatu. Tapi karena Ken memaksa, dan bermimpi mungkin saja ini pertanda impiannya segera terwujud, akhirnya Alicia mengiyakan ajakan Mr. Sullivan.

 

Kehidupan Alicia dan Ken mendadak berubah 180 derajat sejak kenal dengan Mr. Sullivan. Tapi tawarannya itu tidak datang secara mulus, banyak intrik dan juga ternyata Alicia dan Ken malah ternyata terjerumus dan malah terikat kepada kasus sindikat. Padahal Alicia dan Ken berjanji ingin mengajak ayahnya kesana. 

 

Bagaimanakah kehidupan Alicia dan Ken selanjutnya? Saksikan Brush With Danger di bioskop-bioskop kesayanganmu. Mulai tayang per tanggal 26 November 2015.

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun