Bela negara merupakan sebuah hak dan kewajiban seluruh Masyarakat Indonesia, Seperti  tertuang dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 yang berbunyi "Seluruh warga negara Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam Upaya bela negara". Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa bela negara merupakan hal yang sangat penting sehingga masyarakat tidak hanya berhak namun juga wajib ikut serta dalam melakukan bela negara. Hal ini karena bela negara tidak bisa dilakukan oleh beberapa pihak saja. Dalam melaksanakan bela negara perlu Kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat agar bela negara dapat tercipta.
Dalam melakukan bela negara mahasiswa memegang peran penting, karena mahasiswa merupakan kaum terpelajar dan digadang-gadang sebagai agent of change. Mahasiswa dapat menjadi penggerak bela negara dengan menciptakan berbagai inovasi baru baik dalam hal teknologi maupun ilmu sosial. Sebut saja alat pendeteksi stunting berbasis AIÂ yang diciptakan oleh mahasiswa UGM. Dengan alat ini stunting pada anak dapat dideteksi lebih awal dan dapat ditangani lebih cepat. Hal ini tentunya akan menurunkan angka stunting yang tinggi di Indonesia.
Tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa UGM tersebut termasuk dalam perilaku bela negara karena dengan penemuannya, bangsa Indonesia mampu mengatasi permasalahan stunting. Karya mahasiswa UGM ini merupakan salah satu dari sekian banyak karya-karya mahasiswa indonesia yang dapat memajukan bangsa. Masih banyak karya-karya hebat mahasiswa Indonesia yang masih belum terekspos di luar sana. Oleh karena itu pemerintah memiliki tugas untuk memaksimalkan berbagai potensi mahasiswa bangsa dalam rangka melaksanakan bela negara. Pemerintah harus mendukung berbagai projek mahasiswa yang memiliki dampak positif bagi bangsa Indonesia. Bukannya malah melanggengkan karya bangsa lain dan membungkam karya anak bangsa.
Peran mahasiswa dalam melaksanakan bela negara tidak hanya sebatas itu saja. Sebagai kaum terpelajar, mahasiswa juga berperan dalam memberikan pengawasan kepada rezim yang sedang berkuasa. Dalam konteks bela negara pengawasan yang dilakukan oleh mahasiswa mencakup setiap kebijakan yang diterapkan pemerintah. hal ini dimaksudkan agar pemerintah tidak otoriter dan nilai-nilai dalam pancasila tetap dapat diterapkan.Â
tanpa adanya pengawasan dari para mahasiswa dan para akademisi pemerintah akan bertindak otoriter. Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu alasan terjadinya Reformasi 1998 adalah karena adanya tuntutan dari mahasiswa terhadap rezim orde baru yang dinilai anti kritik, penuh dengan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dan juga gagal dalam menciptakan kesejahteraan. Tindakan para mahasiswa ini merupakan wujud nyata dari peran mahasiswa dalam bela negara. Bagaimana mereka dengan berani menentang rezim yang berkuasa dan mendesak untuk adanya perubahan. Perlu diingat juga bahwa berbagai penjelasan di atas merupakan salah satu dari sekian banyak peran penting mahasiswa dalam mewujudkan bela negara. Selain itu Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang akan memegang jabatan-jabatan penting pemerintahan di masa depan. Dengan mempersiapkan mahasiswa yang terpelajar dan berkualitas berarti menyiapkan masa depan bangsa yang lebih baik.Â
Berbanding terbalik dengan penjelasan di atas, mahasiswa di sisi lain juga dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan bangsa. Tanpa adanya pengawasan dan pengelolaan yang tepat. Mahasiswa merupakan sasaran empuk bagi oknum separatis untuk menyebarluaskan ideologinya. Masuknya berbagai ideologi tersebut tentunya akan mengancam kedaulatan dan eksistensi dari ideologi pancasila. Banyak contoh kasus dimana para mahasiswa akhirnya bergabung dengan organisasi-organisasi separatis atau radikal dan berbalik melawan bangsa. Hal ini terjaadi akibat kurangnya kontrol yang dilakukan oleh kampus maupun pemerintah. Oleh karena itu perlu adanya pemberian pelajaran mengenai nasionalisme bangsa di kalangan mahasiswa agar potensi besar mereka sebagai generasi penerus bangsa dapat dimaksimalkan. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya anomali yang kemudian menjadikan mahaiswa sebagai ancaman kedaulatan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H