Tak banyak orang yang mengetahui kalau putu kacang, baruasa dan kripik wijen merupakan salah satu penganan khas Bugis-Makassar yang sudah dijadikan oleh oleh Makassar. Selama ini, orang hanya mengenal juice Markisa atau sirop DHT, lantaran kedua produk ini lebih dulu dikenal. Juga tak banyak orang yang mengetahui kalau kue tradisional khas Bugis-Makassar berbentuk penganan bernama putu kacang, baruasa dan kripik wijen ini buatan Kabupaten Maros. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Putu Kacang, Baruasa, dan Kripik Wijen"][/caption] Produk ini diproduksi oleh sebuah home industry bernama Panorama Food yang didirikannya pada tahun 2003 di Maros, daerah tetangga Kota Makassar. Produksinya tetap menggunakan bahan alami tanpa campuran perasa dan pewarna penganan ini diolah berdasarkan resep tradisional turun-temurun. Produk Panoram Food berjenis penganan ini sekarang sudah dipasarkan di sejumlah toko yang menjajakan oleh-oleh khas di kawasan Somba Opu Makassar, kawasan Bandara Sultan Hasanuddin serta sudah dijual ke Jakarta, Surabaya, Jayapura dan berbagai kota di Indonesia. Bahkan untuk mempopulerkan putu kacang, baruasa dan kripik wijen ini, Panorama Food bertekad menjadikan produk budaya tradisional Bugis-Makassar ini sejajar dengan Bika Ambon dari Medan, Manisan Pala dari Manado, empek-empek dari Palembang atau Amplang dari Kalimantan. Nah, jika suatu waktu seorang teman atau kerabat anda bertanya tentang kue tradisional atau penganan khas Bugis-Makassar yang pantas dijadikan oleh oleh Makassar, sebut saja putu kacang, baruasa dan kripik wijen produksi Maros. [dapat pula dibaca di http://id.shvoong.com/lifestyle/food-and-drink/2279333-yuk-mengenal-oleh-oleh-makassar]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H