Mohon tunggu...
Hairi Cipta
Hairi Cipta Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah menyukai blogging dan desain grafis anda dapat menghubungi saya via email: cipta.hairi@gmail.com dan silakan singgah ke blog pribadi saya: hairicipta.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

“Pamitan” Ala Marching Band Yogyakarta

17 Desember 2013   17:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:49 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_299390" align="aligncenter" width="556" caption="Para penonton menyaksikan penampilan dari MB UMY"][/caption]

Mendung yang menggelayut sejak sore hari yang dilanjutkan dengan hujan pada malamharinya nampaknya tidak mempengaruhi animo masyarakat untuk menyaksikan perhelatan Jogja Marching Concert (JMC). Acara yang diselenggarakan oleh Keluarga Marching Band Yogyakarta (KBMBY) ini berlangsung di Sportorium UMY pada Sabtu malam (14/12) lalu.

Pada pagelaran JMC ini, ada tujuh marching band yang menunjukkan kebolehannya, yaitu MB UII, MB CDB UNY, MB UGM, DC UMY, MB UPN, MB Atma Jaya, dan MB Saraswati ISI. JMC merupakan ajang “pamitan” sekaligus memohon doa restu kepada masyarakat Yogyakarta berkaitan dengan keikutsertaan lima unit marching band Yogyakarta yang akan tampil pada Grand Prix Marching Band (GPMB) 2013 di Jakarta pada akhir Desember mendatang.

[caption id="attachment_299394" align="aligncenter" width="556" caption="Penampilan MB UGM"]

13872774941652899664
13872774941652899664
[/caption]

Penonton yang telah memadati sejak sore dihibur oleh atraksi-atraksi menawan yang disajikan oleh unit-unit Marching Band Yogyakarta. Tidak hanya sajian aransemen musik yang khas namun juga tarian yang dihasilkan dari formasi-formasi yang mereka buat.

Terdapat sekitar 1400 penonton memadati sportorium yang diresmikan 3 tahun yang lalu itu. Penonton tidak hanya terdiri dari muda mudi, anak-anak hingga lanjut usia pun tak ketinggalan meramaikan pagelaran ini.

Nampak keunikan-keunikan dari setiap unit marching band, MB Saraswati ISI dengan kostum kebarat-baratannya nya dan MB UGM dengan kostum bermotif etniknya. DC UMY dan MB UII dengan nuansa islaminya. MB CDB UNY yang mengesankan penampilan para pemain yang bergaya rocker. Penampilan MB Atma Jaya yang cukup minimalis namun tetap memberikan karya terbaiknya. Serta penampilan Color guard yang enerjik dari MB UPN Veteran.

Jumlah pemain dari setiap unit bervariasi, dari jumlah belasan hingga lebih dari 100 pemain. Hebatnya, jumlah pemain sebanyak itu bisa bermain secara kompak sehingga menghasilkan karya musik yang benar-benar mengundang decak kagum dan tepuk tangan dari para penonton. Desca, mahasiswa UGM, mengatakan bahwa acara pada malam itu cukup bagus. Komentar positif lainnya juga datang dari Fariz, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY. “Musiknya bikin “wah” daripada musik band-band biasa” ujar Fariz.

Meskipun penampilan yang dibawakan oleh unit-unit marching band mengundang apresiasi penonton, para pemain masih menganggap mereka belum tampil secara maksimal. Seperti yang diungkapkan Alfan, pemain dari MB UII,” Bagus sih, tapi masih belum puas.” Dia menilai MB UII belum mengerahkan seluruh daya upaya mereka. Begitupula komentar dari Arfan, pemain dari MB UGM yang menilai penampilan mereka masih jauh dari maksimal.

Performa menawan dari unit-unit marching band Yogyakarta tidaklah tanpa usaha yang gigih. Hanya untuk tampil dalam waktu beberapa menit, unit marching band harus mempersiapkannya selama berbulan-bulan. Menurut Alfan yang juga adalah mahasiswa Manajemen UII mengatakan bahwa persiapan yang mereka lakukan sudah dimulai sejak Maret 2013. Hal senada juga disampaikan oleh Arfan yang mengatakan bahwa MB UGM sudah berlatih sejak Maret 2013 sembari melatih para anggota yang baru bergabung.

Selain menampilkan performa dari unit-unit marching band Yogyakarta, panitia juga memberikan kesempatan kepada komunitas-komunitas untuk bersama-sama menghibur masyarakat Yogyakarta. Ada dua komunitas yang turut menyumbangkan performanya yaitu “Konstim” yang menampilkan tari dengan diiringi musik etnik serta “Jump” yang merupakan komunitas perkusi.

JMC dimeriahkan juga oleh penampilan solo perkusi dari Arum Sekarwangi, salah satu pemain film “12 Menit Untuk Selamanya.” Sebuah film yang menceritakan tentang perjuangan unit marching band asal Bontang, Kalimantan Timur.

Ketua panitia JMC Vidya mengatakan bahwa acara malam itu sukses. Meskipun terdapat beberapa kendala. Salah satu kendala yang dirasakan adalah banyaknya penonton yang tidak mengetahui mengenai adanya tiket yang harus dibeli oleh penonton. Oleh karena itu, panitia terpaksa harus menambah 300 tiket untuk dijual pada malam itu.

Masyarakat Yogyakarta tentunya berharap unit-unit marching band Yogyakarta ini mampu bersaing dengan unit-unit marching band dari daerah lain dan berhasil menyabet gelar juara pada ajang GPMB 2013 mendatang.

(hairi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun