Erick Thohir jadi tukang bakso. Sementara Wishnutama dan Nadiem Makarim jadi ABG anak SMA. Para Kabinet Indonesia Maju itu sedang mentas lakon bertemakan KKN pada Hari Antikorupsi, di hadapan Yang Dipertuan Jokowi.
Pada pementasan itu, mereka manyinggung praktik KKN yang terjadi di Indonesia. Secara khusus, mengangkat cerita seorang anak yang akan tamat dan hendak masuk ke perguruan tinggi dengan koneksi bapaknya.
Saya lihat videonya yang bertebaran di laman media daring. Saya kutip dialog mereka, di antaranya begini:
"Lu udah tahu mau kuliah di mana? Lu enggak tahu bapak gue siapa? Bapak gue pejabat, terus 'Pak, Bedu mau kuliah nih. Kasih kampus paling favorit di Indonesia'. Pakai koneksi bapak gue, selesai," kata Nadiem yang berperan sebagai Bedu.
Dalam perannya, Wishnutama mengingatkan Nadiem untuk tidak masuk universitas dengan koneksi ayahnya. Sebab, hal itu termasuk praktek KKN.Â
"Yaelah, bro, hari gini masih ada lu pakai nepotisme, koneksi-koneksian. Kagak zaman, bro," ujar Wishnutama.
"Itu kan fasilitas bokap gue. Gue manfaatin aja mumpung ada," jawab Nadiem.
"Mentang-mentang anak bos lu belagu," timpal Wishnutama lagi.
Mendengar hal itu, Erick menanggapi dengan memberikan pesan kepada para pelajar. Ia menegaskan bahwa prestasi yang sebenarnya dilakukan tanpa upaya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Jangan mentang-mentang anak bos malah manfaatin fasilitas, relasi. Namanya nepotisme. Entar kalau lu udah gede, terus jadi dirut, malah nitip-nitip barang-barang lu," ujar Erick.
"Kalau korupsi, kolusi, dan nepotisme itu salah. Kalian salah. Supaya prestasi makin kinclong tanpa korupsi, KKN," jelasnya.