Mohon tunggu...
Baihaqi
Baihaqi Mohon Tunggu... Petani - Blogger

Seorang blogger

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bireuen, Wisata Pelayanan Publik?

20 Mei 2015   15:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:47 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar wisata pelayanan publik yang tergambar dipikiran saya adalah pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintahan kepada masyarakat itu indah, dalam artian pelayanan itu cepat, mudah dan murah. Sama halnya seperti tempat-tempat wisata seperti pantai, tidak mungkin orang-orang akan berwisata ke tempat-tempat tersebut kalau tidak indah.

Bireuen adalah kabupaten yang telah mencanangkan wisata pelayanan publik tahun 2015, namun sepertinya hal tersebut jauh panggang dari api. Ini berangkat dari pengalaman saya selaku warga masyarakat ketika mengurus pembuatan E-KTP pada Jum’at (15/5). Pertama saya berangkat ke Kantor Kecamatan Kuala untuk melakukan perekaman, namun salah satu dari petugas Kantor Camat tersebut menyatakan tidak bisa karena alat perekamannya rusak.


Simak kegigihan seorang ibu yang terlihat sederhana, namun sungguh berarti bagi sebuah bangsa, klik disini

Selanjutnya saya diminta melakukan perekaman di Kantor Kecamatan Kota Juang yang merupakan tetangga dari Kecamatan Kuala. Pelayanan di Kantor Camat Kota Juang patut diapreasiasi, selain cepat, juga sudah ada petugas informasi yang bersedia mengarahkan menuju tempat pelayanan dimaksud, meskipun tidak sesumringah petugas-petugas di intansi swasta. Namun paling tidak ini merupakan wujud untuk menciptakan pelayanan yang baik.

Setelah selesai melakukan perekaman, saya diberikan selembar surat keterangan. Selanjutnya saya diarahkan ke Kantor Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bireuen untuk mencetak E-KTP. Namun sayang, ketika sampai di kantor ini, E-KTP-nya tidak bisa langsung dicetak dan berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh petugas, biasanya harus menunggu satu bulan lebih.

Ini baru pelayanan E-KTP, sedangkan pelayanan yang lain saya sendiri tidak faham. Pertanyaannya, apakah yang seperti ini yang dimaksud sebagai wisata pelayanan publik oleh pemerintah Kabupaten Bireuen? Warga masyarakat harus datang berulang kali untuk mendapatkan sebuah pelayanan.

Menurut saya, sah-sah saja pemerintah mempunyai impian setinggi langit akan tetapi impian-impian itu harus dilihat apakah didukung oleh sumber daya yang mumpumi. Jangan sampai impian itu hanya menjadi sampul penghias saja sedangkan isinya bertolak belakang dengan judul yang ada. Dan kalau ingin mewujudkan wisata pelayanan publik, mulailah dari hal yang kecil yang memang langsung dirasakan oleh warga masyarakat. Semoga!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun