Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Guru - Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 Saya Ibu dan guru, yang memiliki minat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, yang cenderung senyap. Mengalami dan meresapi dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam atau pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanannya; ia puaskan dirinya dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang ia percaya selalu ada dariNya, yang membuat ia bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih berguna, pun tumbuh dalam imannya yang ga seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ide Liburan Lebaran: Trip Keluarga ke Baduy Dalam (1)

18 April 2022   14:08 Diperbarui: 18 April 2022   15:07 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami termasuk yang beruntung mencicipi keindahan Badui Dalam, setelah 5 jam trekking. Beruntung karena tidak semua pengunjung bisa menyelesaikan perjalannnya hingga ke surga ini. Ada yang setengah jalan sudah lelah dan merasa tak sanggup, ada juga yang memang memutuskan trekking hingga Badui Luar saja. di Badui Dalam, tidak ada rekaman foto aktifitas petang hingga malam, namun pengalamannya membekas, sungguh luar biasa. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Kami sampai, celana dan sepatu penuh lumpur karena hujan menghujam tanah liat yang kami lewati. Ingin rasanya segera membasuh badan untuk lekas duduk di dalam rumah bambu yang memanggil mesra. Tapi ga, kami pengen bersih dulu. Kami harus ke sungai untuk mandi. Jadi kami meniti tatanan batu-batu besar yang dijajar lurus, berjalan diantara jejeran rumah panggung yang sama persih bentuknya. Saat sampai sungai,riuh teriakan wanita-wanita pejalan lain yang mengusik telinga' " Aku ga mau mandi! Aku ga mau buka baju! Aku ga biasa mandi kayag gini!" Mereka ribut di tepi sungai; ribut tapi ihhh yang ga nguatin tu, nutupin semua tepi sungai. 

...
Baca Juga: Yuk Naik Kereta Api: Moda Transportasi yang Nyaman https://www.kompasiana.com/catarina74688/625682233794d16cab381c24/yuk-naik-kereta-api-moda-transportasi-yang-nyaman

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Menginjak papahan bambu perlahan.Bunyi deritan bambu dan gerakannya saat dipijak, membuat worry seakan bambu ini ga kuat, padahal bahan ini kuat dan lebih baik untuk preventif gempa. Wkwk, tapi kekuatiran tetap ada karena kami ga terbiasa :) Kami memberi salam satu per satu anggota, yang telah duduk dalam setengah lingkaran. Penerangan hanya 2 pelita kecil dan nyala api di dalam tungku.

Baca Juga: Pulau Kenawa: Short Trip di Luar Ekspektasi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Biaya perjalanan per orang

22 -23 Desember 2019
1. KRL Rawa Buntu - Rangkas Bitung pp Rp 12.000,-
2. Elf Rangkas Bitung - Dusun Ciboleger pp Rp 80.000,- 

3. Tiket masuk Baduy Rp 4.000,-
4. Uang kebersihan (nominal sukarela)
5. Guide Rp 100.000,-
Total Rp 216.000,-

Note: Untuk Elf, kami sharecost dengan pejalan lainnya. Total 10 orang, Rp 800.000,-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun