Balajar Nulis Cerpen Horor
Suasana kampung ceherang sangat mencekam ketika terdengar desas-desus munculnya hantu tentara Belanda yang berkuda beriringan di jalan setapak di kampung itu. Seluruh warga tak ada yang berani keluar selepas ba'da magrib. Sehingga kampung yang tampa penerangan jalan semakin sunyi mencekam.
Tapi tidak untuk kedua lelaki ini, sebagai petugas keamanan kampung yang harus menjalankan tugasnya menjaga keamanan kampung. Kedua lelaki itu bernama Pairun dan Adi.
"Run, emang benar isu ada hantu tentara berkuda melewati kampung kita?" bertanya Adi sambil menyorotkan lampu senternya ketempat pojokan rumah warga.
"Kata orang-orang yang melihat katanya, iya!" menjawab Adi dan merasa bulu tengkuknya berdiri. "Dah ah, jangan di omongin, jadi takut nih, ronda."
"Loe takut!" kata Pairun.
"Takut sih ...."
"Ah loe mah, cuma katanya doang kok takut!" kelakar Pairun sambil terus memandang tajam agar terlihat jika ada yang mencurigakan. "Itukan hanya sebagian orang yang melihat. Kecuali jika kita melihatnya sendiri."
Adi berdiam, ada perasaan was-was malam itu. Sedangkan malam itu bertepatan dengan malam jumat, maka malam yang seram itu bertambah manakutkan.
"Duh, malam jumat lagi!" kata Adi.
"Emang kenapa kalau malam jumat," sahut Pairun.