Mohon tunggu...
Cataleya Arojali
Cataleya Arojali Mohon Tunggu... Buruh -

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[lombapk] Kesombongan Langit

2 Juni 2016   13:34 Diperbarui: 4 Juni 2016   20:26 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Api, Air dan Angin berdiam. Mereka merasa simpatik juga terhadap bumi yang penuh kesabaran dan dermawan, dan selalu ikhlas meskipun ditunggangi manusia, hewan dan bangsa jin, yang di dominasi oleh kemaksiyatan ketimbang ketaatan.

***

Mendengar itu langit cemburu dan bermaksud mengejek Bumi...

"Hai Bumi," ucap Langit. "Apa yang kamu banggakan pada dirimu. Padahal manusia yang ada di punggungmu, akan menghabiskan tubuhmu. Penebangan pohon secara liar, kulit kamu digali hanya untuk mencari emas, perak, batu-bara, gas dan minyak-bumi, yang barang tentu lambat laun akan menghabiskanmu."

"Tidak mengapa, Langit!" jawab Bumi.

Lalu Langit berkata kembali, "Dengar Bumi, tapi mereka tidak pernah berterima-kasih padamu. Bahkan mereka telah berbuat dzolim, kemaksiyatan di mana-mana, menduduki tubuhmu dengan perbuatan dosa dan durhaka terhadap Tuhannya."

"Tidak apa-apa!" jawab Bumi lagi.

"Lalu apa yang kamu banggakan!" ucap Langit lagi. "Sedangkan aku, di dalam tubuhku, di atas pundakku, di sinilah banyak ruh-ruh orang soleh, ruh-ruh para Nabi, Malaikat-malaikat Allah yang selalu patuh pada perintah tuhannya, bahkan di sini di atasku, Arsy Allah bersemayam, juga surga dan neraka tempat terakhir semua makhluk."

Bumi terdiam.

Langit berkata lagi, "Tapi kamu, apa yang kamu banggakan?"

"Aku bangga menjadi bumi!" seru Bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun