Lombok, pulau di sebelah barat Pulau Bali dan menjadi bagian dari propinsi Nusa Tenggara Barat ini makin memperlihatkan geliat pariwisatanya. Apabila dulu orang hanya mengenal Lombok karena Senggigi dan 3 Gilinya (Trawangan, Meno dan Air), kini Lombok makin di kenal dengan pantai pantainya yang eksotis.
Setelah sekitar 1 tahun tidak pernah ke Lombok lagi, bulan Maret lalu saya memutuskan untuk mengunjungi Lombok lagi. Kangen dengan Gili. Itulah yang ada di pikiran saya saat itu. Tapi sebelum berangkat ke Lombok, saya coba browsing browsing dulu di internet. Dari situ akhirnya saya merubah tujuan dari Gili ke Lombok Selatan. Tadinya niat pake speed boat, tapi ganti pake pesawat.
Di pindahkannya bandar udara ke Lombok Selatan, memudahkan para wisatawan menjelajahi pantai pantai di daerah Selatan. Hanya dengan berkendara selama kurang lebih 30 menit dari bandara, kita sudah tiba di daerah Kuta, sebuah kawasan turis dengan teluknya yang damai. Kuta adalah kawasan yang paing terkenal di Selatan. Tapi tentu tak hanya Kuta yang bisa di nikmati para wisatawan. Mencengangkan memang apa yang bisa kita lihat di bagian Selatan Lombok setelah selama ini kita terlena dengan Senggigi dan Gili.
3 hari menjelajahi Lombok Selatan terasa sangat kurang. Begitu banyak pantai indah yang hampir tak berpengunjung berada di kawasan ini. Karena menginapnya di Kuta, saya tempatkan Pantai Kuta di daftar paling akhir tempat yang mau di kunjungi. Dengan menyewa sebuah motor seharga 50 ribu per hari, berbekal peta dan kamera, sayapun mulai mendatangi satu per satu pantai pantai di Selatan. Tanjung Aan menjadi tujuan saya pertama kali sesuai dengan rekomendasi petugas hotel tempat saya menginap. Lokasinya tak jauh dari Kuta, jalananpun terbilang sangat sepi. Hanya 1-2 kendaraan yang melintas. Pada saat itu, sebagian jalan menuju Tanjung Aan masih rusak. Tapi tak menyurutkan niat untuk menuju kesana. Tak heran memang jika petugas hotel menyarankan saya untuk mengunjungi pantai ini dulu. Sungguh menawan! Panas terik kala itu saya abaikan. Pantainya bersiiihh, tenang, ada pohon pohon besar tempat berteduh.
Menikmati keindahan Tanjung Aan memang tak cukup hanya di pantainya saja. Naik ke perbukitannya dan nikmati keindahan yang lebih memukau dari atas.
Setelah Tanjung Aan, saya menuju ke Gerupuk. Sebuah desa nelayan yang juga sebagai pusat akomodasi bagi para peselancar.
Kemudian saat kembali ke daerah Kuta, saya singgah di beberapa pantai yang saya tak ingat persis namanya. Hanya satu yang saya ingat dan itupun karna saya nyasar salah jalan :D. Namanya Pantai Seger. Pantai pasir putih yang sangat luas dan herannya tak ada orang lain disana selain 2 orang bule yang sedang berjemur.
Keesokan harinya, saya menuju Pantai Selong Belanak. Menurut saya, ini adalah pantai yang paling indah yang pernah saya lihat. Pasirnya yang bersih, ombaknya yang tak terlalu besar dan airnya yang berwarna biru indigo. Selok Belanak adalah sebuah teluk yang di kelilingi bukit. Di sepanjang jalan menuju pantai ini saya di manjakan dengan hamparan sawah dan bukit bukit hijau. Jalannya sangat mulus. Ada beberapa penjual makanan di pinggir pantai ini. Aaah menikmati kopi khas Lombok dan pisang goreng menemani yang yang tak henti hentinya mengagumi tempat ini.
Kembali dari Selong Belanak, saya mampir ke sebuah pantai yang juga sangat cantik, tapi teluknya lebih kecil. Airnya sangat tenang dan kebetulan saat itu tak ada pengunjung lain selain saya. Namanya Pantai Mawun. Sebenarnya pantai ini lokasinya terlewati kalo kita menuju Selong Belanak dari Kuta. Tapi karena tujuan utama saya adalah Selong Belanak, jadinya ya Mawun belakangan di kunjunginya.