Mohon tunggu...
Cassava Techno
Cassava Techno Mohon Tunggu... -

Laudate gloria in excelsis deo,\r\nhttp://jumplang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tips Seputar Pemakaian DVR (Digital Video Recorder)

17 Agustus 2010   00:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:58 9672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai informasi tambahan, beberapa produsen hard disk ternama telah mengeluarkan hard disk yang dikhususkan untuk aplikasi DVR (Surveillance). Sebut saja SV35 Series™, Barracuda® ES dan EE25 Series™ dari Seagate atau WD AV, WD AV-GP dari Western Digital. Pada DVR faktor thermal (panas) yang ditimbulkan oleh hard disk menjadi isu yang penting saat ini. Hal ini semakin memperkuat keyakinan kami, bahwa kehandalan hard disk memegang peranan penting. Sayangnya hard disk khusus untuk DVR saat ini masih terbilang jarang dijumpai di pasaran lokal. Boleh jadi karena banyak orang yang belum mengetahuinya atau mungkin disebabkan aplikasi DVR masih sangat sedikit dibandingkan kebutuhan hard disk pada PC.

DVR-DVR yang beredar saat ini kebanyakan masih menggunakan hard disk biasa yang sebenarnya diperuntukkan untuk PC. Namun demikian, berikut ini ada beberapa Tips yang bisa membantu dalam mengoperasikan DVR dengan tenang dan bebas masalah.

1. Biasakanlah menghitung kapasitas hard disk dan kebutuhan waktu perekaman Langkah ini jarang dilakukan, padahal sangat penting. Perkiraan bisa dimulai dari kapasitas hard disk yang ditawarkan atau berdasarkan kebutuhan rekaman customer, misalnya 1 minggu atau 1 bulan. Gunakan utility Space Calculation dari CNB atau program lain yang sejenis. Contoh: DVR Standalone SDF-1212 4 Channel dengan kapasitas hard disk terpasang 250GB akan dioperasikan penuh pada mode Continuous (24 jam) dengan resolusi 360x288, quality High dan frame rate 25 fps. Maka berdasarkan data di atas, kita bisa memperkirakan kapan waktu rekaman habis, yaitu hanya 5.8 hari saja (kurang dari satu minggu).

2. Lupakanlah Hard Disk Kapasitas Besar Hard disk “kecil” antara 80 - 160 GB untuk kebanyakan aplikasi rumah dan pabrik skala kecil sudah cukup memadai. Sebagai ilustrasi, satu hard disk 160GB sudah cukup untuk merekam 16 channel selama 1 minggu pada kecepatan 5 fps seperti terlihat pada hasil perhitungan di bawah ini. Hard disk ukuran kecil pada umumnya lebih tahan lama (durable) dan mudah ditangani. Jika sulit diperoleh di pasaran, pilihlah hard disk yang berkapasitas di bawah 300GB.

3. Biasakan mencatat waktu awal rekaman ataupun saat memulai rekaman baru Inipun jarang dilakukan, padahal cukup mudah. Tinggal menulis tanggal dan jam di atas kertas, kemudian simpan di atas DVR sebagai pengingat.

4. Sebaiknya pilihan Overwrite dibuat OFF Tips ini terdengar aneh sekaligus merepotkan, tetapi tidak ada salahnya jika diterapkan. Argumentasinya, jika pilihan ini dibuat ON, DVR akan kesulitan dalam menentukan track awal pada saat memulai rekaman baru, karena track-track tadi sudah berisi data. Akibatnya terjadilah fragmentasi yang akan berujung pada timbulnya masalah.

5. Segera lakukan proses backup saat ada peristiwa penting Hal ini dimaksudkan agar momen penting yang tersimpan lama di hard disk dapat diselamatkan pada saat DVR macet.

6. Formatlah hard disk sebelum melakukan rekaman baru Jika sibuk, usahakan menunjuk orang lain yang bisa melakukan hal itu. Pastikan peristiwa yang penting sudah di-backup.

7. Khusus untuk DVR PC Base, manfaatkanlah fungsi Auto Reboot Hal ini akan membuat resource pada PC menjadi fresh kembali. Kesimpulan Pada intinya DVR tidak bisa dibiarkan bekerja tanpa pengawasan dan pengontrolan.

DVR apapun merk dan kualitasnya, perlu ditinjau secara berkala sesuai dengan lamanya waktu hard disk habis. Jika ditetapkan 1 minggu, maka “luangkanlah waktu” untuk melihat isi rekaman dalam minggu yang sama. Setiap kali ada momen penting, segeralah lakukan backup. Jika tidak ada, lakukanlah format ulang hard disk sebelum memulai rekaman yang baru. Untuk alasan itulah, maka sebaiknya pilihan Overwrite dibuat OFF. Semoga tips ini bermanfaat.

Selamat mencoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun