Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengejar Sholat Jum’at

20 November 2015   23:09 Diperbarui: 21 November 2015   00:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah hampir satu bulan tidak tidak meng-update laman Kompasiana, rasanya benar-benar kangen banget. Rasanya iri dengan para kompasianer lain yang berseliweran di berbagai jejaring sosial dengan tagar yang berbagai rupa. Dari acara gerebek, review, undangan ngeblog dan lain-lain. Apalagi yang dapat tiket gratis, hadiah, voucher de el el. Rasanya bikin saya ngiler ….

Pekerjaan baru yang merupakan amanah jabatan harus saya kerjakan dengan baik membuat lelah badan dan pikiran. Meskipun, saya berusaha untuk menuangkan tulisan di malam hari sesudah melakukan ibadah dan bercengkerama dengan keluarga, tetapi rasanya ingin cepat-cepat tidur alias beradu mimpi yang indah. Tetapi, malam ini saya paksakan untuk menahan membuka mata dan berusaha untuk menuangkan sebuah tulisan. Dan … hasilnya ….

 

Jabatan itu seharusnya lebih mendekatkan dengan-NYA

Allah SWT memberikan kepercayaan saya untuk memimpin sebuah perusahaan distribusi building material. Pekerjaan ini menuntut untuk bergerak cepat dalam membaca pangsa pasar. Dan yang lebih menguntungkan adalah sering berhubungan dengan beberapa principle (pabrikan) yang memberikan kepercayaan kepada perusahaan kami dalam memasarkan produknya. Saya yang kurang dari satu bulan bekerja ekstra keras untuk memutar otak agar bisa menguasai pangsa pasar, khususnya Bali.

Salah satu pabrikan yang bekerja sama dengan perusahaan kami adalah PT. Eternit Gresik, produsen Kalsi dan Eter (papan bangunan bebas asbes). Saya banyak berkenalan dan bertukar pikiran dengan pihak perusahaan tersebut dalam menguasai pangsa pasar untuk regional Bali dan Indonesia Timur. Banyak pelajaran yang dapat saya terima.
Sebagai salah satu distributor resmi yang memasarkan produk PT. Eternit Gresik, maka saya pun diundang pada acara resmi yang digagas oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) tentang Program Strata 3 yang meliputi Analisa Dampak Lingkungan Hidup, Analisa Dampak Sosial dan Analisa Dampak Lalu Lintas dan Program Strata 5 (Manajemen Kontruksi Proyek Multidisiplin). Pada acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara yang berasal dari Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Perhubungan Kota Denpasar).

Acara yang dihelat tahunan dan mengundang magnet atau rebutan para perusahaan besar untuk bisa mempresentasikan produknya pada acara tersebut. PT. Eternit Gresik pun bertindak sebagai “supporter alias pendukung” acara tersebut yang dihelat pada hari Jum’at, 20 November 2015 tadi. Sebenarnya saya pribadi pun kebingungan, karena presentasi PT Eternit Gresik jatuh pada jam 12.00-13.00. Waktu yang gawat untuk persiapan sholat Jum’at. Tambah bingung lagi, karena saya belum tahu keberadaan masjid yang ada di sekitar tempat seminar. Kebetulan tempat seminar diadakan di Tangie Resto & Café, Jalan Merdeka, Renon – Denpasar.

Waktu presentasi produk dari PT Eternit Gresik pun tiba. Saya sering melihat jam karena gelisah masalah sholat Jum’at. Ketika gelisah datang dan waktu menunjuk pukul 12.45, sang pembawa acara seminar, memberikan kode bahwa waktu presentasi telah selesai. Secara otomatis, sesi selanjutnya adalah dilanjutkan waktu istirahat alias sesi makan-makan. Padahal ini acara yang ditunggu-tunggu yah. Tetapi, Saya gak peduli, yang saya pikirkan waktu itu adalah cara tercepat untuk mendapatkan tempat sholat Jum’at terdekat. Tapi di mana? Ketika kebingungan sedang melanda, sahabat saya dari PT. Eternit Gresik yang bertindak sebagai Area Manager kawasan Bali dan Indonesia Timur, Mas Eko langsung lari-lari kecil dan bergegas memberi kode untuk sholat jumat.

“Mas, mau sholat Jumat!” tanyaku. Beliau mengangguk. Saya pun mengikuti dan numpang di mobilnya yang diikuti oleh temannya yang barusan mempresentasikan perusahaannya. Kami bertiga dalam mobil pun meluncur ke arah selatan. Saya cuma diam, karena belum tahu ke mana arah mobil berjalan?
Wis ..wis … duniawi tok urusane. Akhirat lali” celetuk Mas Eko dengan logat Jawa dalam perjalanan. Saya membalasnya dengan tersenyum.

“Mudah-mudahan masih sempat sholat Jum’at mas” kataku menghilangkan keheningan. Mobil pun bergerak cepat memasuki pelataran TVRI Bali. Mas Eko dengan sigap dan agak sedikit kesetanan mengendalikan setirnya.
Setelah mobil terpakir, kami pun berlari-lari untuk mengejar waktu sholat Jum’at. Tetapi …. Sholat Jum’at ternyata telah memasuki rakaat kedua. Kami bertiga pun tertegun. Berdiri terpaku seakan terhipnotis bercampur bingung.
“Wah, telat. Balik wae-balik wae. Golek masjid neh. Ayu buruan!” kata mas Eko. Kami pun seperti anak kecil berbalik arah dan berlari-lari menuju mobil.

Wah, ciloko, rek-rek” gumamku. Bahasa Jawa Timurane mulai keluar.
Mobil pun dikendalikan lagi oleh Mas Eko seperti kita kalo lagi kebelet. Gimana rasanya coba! Ya begitulah! Mobil pun tancap gas membelah kemacetan dan entah ke mana. Saya pun bingung. Ternyata, mobil meluncur ke arah Kantor Pajak Keuangan Negara I yang terletak di sebelah barat Lapangan Renon. Di sinilah keajaiban terjadi. Allah Maha Mengetahui bahwa kita berniat baik dan ikhlas untuk menyembahnya, tetapi Allah pun menghukum jika kita terlena akan urusan duniawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun