Saya baru tahu. Ternyata, di Bali ada candi peninggalan agama Buddha. Namanya CANDI BUDDHA KALIBUKBUK. Situs Candi Buddha Kalibukbuk berada Desa Kalibukbuk Singaraja Bali.
Bagian depan Situs Candi Buddha Kalibukbuk terdapat patung Buddha yang sedang duduk bersila. Dan, berselimutkan kain berwarna kuning. Berada persis di bawah pohon rindang layaknya pohon beringin. Sungguh sejuk.Â
Saya menghitung secara iseng pakai langkah kaki orang dewasa. Kira-kira situs Candi Buddha Kalibukbuk tersebut mempunyai panjang 20 meter dan lebar 15 meter. Â Dominasi warna merah muda atau batu bata sangat kontras dengan letak candi tersebut. Di mana, Candi Buddha Kalibukbuk terletak kurang lebih 500 meter dari pantai Lovina.
Untuk membangun candi dengan material batu pegunungan yang tahan terhadap alam tidaklah mungkin. Oleh sebab itu, penganut Buddha pada masa itu, mencari solusi material bangunan dari tanah liat. Maka, tanah yang dibakar atau batu bata menjadi material pilihan.Â
Temuan sejenis juga ditemukan di kebun kelapa milik Anak Agung Ngurah Sentanu pada tahun 1994. Hal ini yang menyebabkan Balai Arkeologi Bali melakukan penelitian di situs ini sejak tahun 1994 hingga tahun 2002.
Pantas saja, jika situs Candi Buddha Kalibukbuk dikelilingi oleh kebun kopi dan pohon kelapa di bagian utara dan timurnya. Sedangkan, di bagian selatan hanya lapangan rumput yang tertata rapi. Dan, areal pemukiman penduduk.Â
Perlu diketahui bahwa situs Candi Buddha Kalibukbuk mempunyai 3 buah tinggalan berupa bangunan stupa. Â Ketiga bangunan stupa ini ditemukan pada kedalaman 1,3 meter di bawah permukaan tanah. Bangunan stupa ini berupa sebuah candi perwara.
Saat ditemukan, struktur bangunan candi induk berbentuk segi delapan. Temuan lainnya adalah berupa profil sisi genta perbingkaian, relief Bodhisatva, relief makhluk Ghana, batu ande dan sebuah komponen bagian catra atau payung lengkap dengan yasti atau tongkatnya.