Anak adalah generasi yang akan memegang sebuah estafet kepemimpinan di masa depan. Maka, memberikan pemahaman atau edukasi karakter bisa dilakukan sejak dini. Terlebih, saat bulan Ramadan yang sangat mulia ini. Maka, anak-anak kita perlu diajarkan tentang pemahaman ibadah. Agar mereka mempunyai dasar keimanan dan ketaqwaan yang kuat.
Lantas, jenis ibadah apa yang bisa diajarkan kepada anak saat bulan Ramadan? Sejatinya, banyak jenis ibadah yang bisa diajarkan kepada anak. Namun, ada 7 jenis ibadah yang bisa menjadi pegangan sejak dini. Apa saja itu? Yuk, simak sampai selesai.
MELAKSANAKAN PUASA DI BULAN RAMADAN
Hal yang paling mendesak perlu diajarkan kepada anak di bulan Ramadan adalah perlunya belajar menjalankan ibadah puasa. Sebagai orang tua tidak boleh memaksanakan anak. Untuk melaksanakan ibadah puasa, sebelum mereka baligh. Orang tua hanya memberikan pemahaman dasar perlunya berpuasa.
Jika anak hendak berpuasa setengah hari, maka orang tua meski bangga. Karena, puasa setengah hari merupakan pembelajaran awal anak mengenal ibadah puasa. Biarkan anak melaksanakan ibadah puasa dengan senang hati. Itu menjadi modal besar hingga anak melaksanakan puasa seharian.Â
Sholat merupakan kewajiban bagi siapapun umat Islam yang sudah baligh. Dan, pembelajaran tentang sholat bukan hanya saat bulan Ramadan saja. Tetapi, bulan Ramadan menjadi momen terbaik. Untuk mengajarkan anak mengenal ibadah sholat.
Anak terbiasa mengikuti kebiasaan temannya. Waktu kecil, anak saya sendiri terbiasa diajak temannya ke mushola dekat rumah. Mau tidak mau, dia akan belajar ibadah sholat di mushola tersebut. Sebagai orang tua, saya tinggal mengarahkan yang terbaik. Karena, mereka sudah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari ustadz di mushola. Saat bulan Ramadan, orang tua bisa melibatkan anak saat sholat fardhu atau sholat tarawih.
Bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun cenderung malas-malasan saat melaksanakan ibadah puasa. Mereka inginnya tidur-tiduran saja. Hal yang pertama dilakukan orang tua adalah memberikan contoh terbaik terlebih dahulu buat anaknya.
Orang tua menjadi orang yang paling produktif di lingkungan keluarga. Sang Bapak mencari nafkah buat keluarga. Dan, sang ibu bekerja dengan senang hati mengurus rumah tangga. Â