Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Silaturahmi Idul Fitri yang Pertama dan Terakhir Bareng Mbak Tuti

24 Mei 2020   01:43 Diperbarui: 24 Mei 2020   01:41 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2012 lalu adalah awal pertama saya tidak mudik lebaran bersama keluarga. Setelah 3 tahun lamanya, saya tinggal di Bali. Saat, di mana usaha saya mengalami kebangkrutan. Maka, untuk menjaga kondisi keuangan. Saya terpaksa tidak mudik Lebaran. Kondisi yang tidak saya harapkan sebelumnya.

 

Untuk melepaskan kerinduan, maka saya berniat untuk silaturahmi Idul Fitri yang pertama kali. Yaitu, silaturahmi ke rumah mbak Tuti di kawasan Nusa Dua Bali. Benar-benar, merayakan Hari Raya Idul Fitri di tanah perantauan bersama keluarga. Inilah  Hari Raya Idul Fitri Paling Berkesan dalam hidup saya.

Curhat Keluarga dan Kesehatan

Kebetulan sekali, Mbak Tuti dan keluarga juga tidak mudik ke Ngawi. Sebagai informasi, suami dari Mbak Tuti ini adalah anak dari Pakde istri saya. Jadi, istri saya adalah sepupunya suami Mbak Tuti.

Sebenarnya, silaturahmi Idul Fitri ke rumahnya Mbak Tuti adalah acara dadakan. Karena, saya pikir beliau mudik ke Ngawi. Berhubung ada informasi dari keluarga kami, bahwa Mbak Tuti tidak mudik Lebaran.

Saya mendengar kabar bahwa Mbak Tuti sedang melakukan proses penyembuhan. Setelah menjalani perawatan sakit yang dideritanya selama seminggu di saudaranya, di Tangerang.

Karena, ada informasi beliau tidak mudik. Maka, kami mempunyai inisiatif untuk bersilaturahmi ke rumahnya. Meskipun, kami belum tahu lokasinya. Namun, sebagai patokan, bahwa tempat tinggalnya di kawasan Mumbul Nusa Dua.

Maka, sehabis sholat Idul Fitri, kami pun bergegas pergi ke Nusa Dua. Untungnya, saat itu anak saya masih kecil. Dia bisa naik di bagian depan jok motor. Kami bertiga pun meluncur ke Nusa Dua,

Setelah bertanya ke beberapa orang, kami pun menemukan tempat tinggalnya. Sebuah rumah kos yang berlantai dua. Kebetulan dia tiggal di kamar lantai 2. Dia diberi tanggung jawab untuk mengelola rumah kos oleh pemiliknya.

Pertemuan kami pun berlangsung hangat. Jujur, saya pun belum pernah bertemu suami istri tersebut. Tapi, saya sudah mendengar cerita banyak dari istri saya. Menariknya, istri saya pun baru betemu dengan Mbak Tuti setelah puluhan tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun