Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Visit Tidore Island, Bangkitnya Warisan Alam Pusat Rempah-rempah Dunia yang Mempesona

9 Maret 2017   19:01 Diperbarui: 9 Maret 2017   19:12 2071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Mare di Tidore yang terkenal dengan pesona laut dan atraksi lumba-lumbanya (Sumber: indonesia-tourism.com/diolah)

Bangsa-bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis dan Belanda telah disebut sebelumnya datang ke Tidore untuk mencari rempah-rempah. Tentunya jejak selama pendudukan di Tidore masih ada hingga sekarang. Salah satunya, jejak pendudukan bangsa Portugis yang menarik untuk dikunjungi. Sebuah saksi bisu yang masih ada hingga sekarang adalah Benteng Tore (Fort Tore) dan Tohula. Benteng tersebut terbuat dari batu gunung yang direkat dengan campuran kapur dan pasir. Benteng yang terletak berdekatan dan berada di dekat kota Soasio bisa ditempuh sekitar 30 menit dari Pelabuhan Rum.

Untuk mencapai Benteng Tore dan Tahulu, kita perlu sedikit usaha untuk  melakukan pendakian karena  terletak di dataran tanah yang cukup tinggi. Namun, ketika kita berada di posisi puncak, anda bisa melihat dengan jelas kota dan keindahan laut yang memisahkan Pulau Tidore dan Halmahera serta kota Soasio yang dibangun oleh Sebastiano De El Cano seorang pelaut spanyol. Apalagi, jika anda bisa menikmati matahari terbit (sunsrise) merupakan pemandangan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.

pulau-tidore-21-58c141a55fafbd4d2c12d3bf.jpg
pulau-tidore-21-58c141a55fafbd4d2c12d3bf.jpg
Benteng Tore (Sumber: www.tripadvisor.co.id)

Di Tidore, anda juga bisa melihat tegaknya Tugu Pendaratan (Monumen Landing) kedatangan bangsa Spanyol untuk pertama kalinya ke Tidore oleh Juan Sebastian El Cano beserta awak kapal Trinidad dan Victoria yang merapat di Tidore pada tanggal 8 November 1521 lalu. Tugu peringatan tersebut dibuat oleh Kedutaan Besar Spanyol pada tanggal 30 Maret 1993 lalu. Lokasi tugu ini terletak di Kelurahan Rum Soasio Kota Tidore. Anda juga jangan melewatkan untuk mampir ke Dermaga Kesultanan yang dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Syaifuddin (Jou Kota) setelah perpindahan Ibu Kota Kesultanan dari Toloa ke Limau Timore Soasio. Tempo dulu, dermaga ini berfungsi untuk menerima tamu kesultanan dan digunakan Sultan jika bepergian dengan Perahu Kora-Kora.

pulau-tidore-22-58c141b091fdfdb26d55e745.jpg
pulau-tidore-22-58c141b091fdfdb26d55e745.jpg
Tugu peringatan pendaratan bangsa Spanyol pertama kali di Tidore (Sumber: detik.com)

Anda juga bisa melihat koleksi peninggalan Kesultanan Tidore yang disimpan di Museum Kesultanan Tidore "Sonyine Malige". Museum tersebut memiliki koleksi Al-Qur’an tulisan tangan oleh Qalem Mansur yang dibuat pada tahun 1657. Ini adalah satu-satunya museum yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan Kesultanan Tidore.  Dengan mengunjungi musum tersebut, maka anda akan merasa ada tambahan ilmu sejarah. Asyik bukan?  

 

pulau-tidore-23-58c141c2a923bd2328fe3d16.jpg
pulau-tidore-23-58c141c2a923bd2328fe3d16.jpg
Museum Kesultanan Tidore (Sumber:  www.triptrus.com)

Sebelum anda meninggalkan Tidore, tidak salah jika anda menikmati kearifan lokaldi Desa Gura Bunga (Taman Bunga) yang merupakan sebuah kelurahan yang berada di lereng gunung Kie Matabu pada ketinggian 800 Meter. Desa ini diwarnai beberapa bunga di pekarangan setiap rumah warganya yang menjadikannya sebagai Desa Gura Bunga. Suasana indah dan sejuk serta keharmonisan masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Berbagai latar belakang agama dan budaya yang diusung mereka tidak menjadikan kendala untuk saling menghargai dan tetap hidup dalam keharmonisan. Dan yang paling istimewa di desa ini adalah Rumah Adat para Sawohi yang berjumlah enam buah yang dihuni oleh enam orang sawohi yang merupakan perwakilan dari beberapa marga, yaitu Toduho, Tosufu Malamo, Fola Sowohi, Mahifa dan Tosufu. Umur dari rumah tersebut sudah berusia ratusan tahun yang disebut Rumah Puji.

pulau-tidore-24-58c141d02223bdc72bfa7373.jpg
pulau-tidore-24-58c141d02223bdc72bfa7373.jpg
Desa Gura Bunga (Sumber: http://jalan2.com/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun