Berpuasa (shiyam) merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an kepada umat Islam agar menjadi insan yang bertakwa dan tumbuh rasa empati terhadap sesama. Bukan hanya itu, puasa juga berguna untuk memberikan efek kesehatan badan. Selama setahun, tiada henti-hentinya badan kita menerima asupan gizi, terutama minuman yang mengandung berbagai macam kandungan zat, dari minuman yang mengandung rasa kafein sampai minuman bersoda. Tanpa disadari kandungan zat gula yang berlebihan dalam minuman tersebut bisa membentuk badan kita menjadi gemuk.
Oleh sebab itu, melalui ibadah puasa, badan kita akan mengadakan proses pengereman dalam mengkonsumsi minuman agar lebih teratur. Dengan kata lain, melalui ibadah puasa badan kita sedang mengadakan ritual kesehatan untuk mencegah badan menjadi gemuk. Program diet yang luar biasa dengan berpuasa mampu meluruhkan segala jenis lemak yang terkandung dalam tubuh agar badan kita menjadi lebih fit atau sehat.
Selama kurang lebih 14 jam waktu Indonesia, kita ditantang (baca: diwajibkan) sesuai nash Al-Qur’an untuk menahan segala jenis asupan berbagai minuman dari waktu Imsak hingga waktu Maghrib. Kita benar-benar mengontrol asupan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita. Banyak orang yang melakukan ibadah puasa, kondisi tubuh menjadi lebih sehat karena membuat berat badan menjadi lebih ideal.
Tetapi, masih banyak juga orang yang melakukan ibadah puasa justru badan menjadi lebih gemuk alias melar. Apa sebabnya? Hal yang mendasari badan menjadi gemuk pada saat ibadah puasa adalah karena adanya perasaan “balas dendam” yang tidak terkontrol saat berbuka puasa dan malam hari. Apalagi, asupan minuman yang tidak terkontrol pada saat berbuka puasa dan malam hari bisa menyebabkan badan kita menjadi tumbuh ke samping.
Kita memahami, bahwa anjuran Nabi Muhammad SAW untuk berbuka puasa dengan menkonsumsi makanan yang manis sangat tepat. Tetapi, berbuka dengan minuman manis yang kaya akan kandungan karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar gula darah. Bahkan, minuman yang manis tersebut bisa memicu rasa lapar. Jangan heran, kebiasaan orang yang berpuasa untuk melakukan aksi “balas dendam” di malam hari setelah berbuka puasa tidak memperhatikan komposisi kandungan asupan gula dari minuman yang dikonsumsi. Kita tidak menyadari bahwa kandungan gula yang terdapat dalam minuman tersebut kerapkali menjadi penyebab berat badan seseorang justru melambung usai bulan puasa.
Kita sering melihat orang berpuasa menyiapkan berbagai minuman manis untuk berbuka puasa, seperti: minuman kolak, minuman teh manis, minuman manis cepat saji dan lain-lain. Minuman inilah yang seringkali, kita tidak mampu mengontrolnya untuk asupan gizi dalam tubuh. Kita selalu mengikuti hawa nafsu untuk menikmatinya karena rasa manis, dingin dan menyegarkan.
Apalagi pada saat bulan puasa, banyak ajakan untuk berbuka puasa bersama. Di mana, berbagai jenis minuman dingin menyegarkan yang hampir mengandung rasa manis menggoda selera kita. Kebanyakan kita tidak mau melewati untuk menikmatinya. Apalagi, ajakan teman-teman kita untuk menikmati berbagai minuman yang tersaji seperti: es krim, cappuccino, minuman bersoda, es jeruk dan lain-lain telah meruntuhkan hawa nafsu kita untuk melakukan diet. “Sayang kalau nggak diminum” pikir kita. Minuman tersebut secara tidak sadar telah memberikan efek gula terhadap tubuh kita. Kondisi tersebut tentunya pelan tapi pasti mampu membuat badan menjadi gemuk.
Secara normal, agar badan kita tetap fit dan sehat selama berpuasa adalah kita bisa melakukan olahraga ringan, seperti: jalan-jalan santai dan menggerakan badan untuk melemaskan otot-otot saat di pagi hari. Namun, ada hal yang perlu kita perhatikan yaitu: mengontrol asupan minuman yang masuk dalam tubuh. Dan minuman yang terbaik adalah dengan mengkonsumsi air putih. Air minum “Aqua” yang mengandung mineral untuk kebutuhan dalam tubuh merupakan solusi yang bisa kita lakukan untuk menjadi badan lebih fit, sehat, dan mencegah kegemukan setelah bulan puasa usai. Karena, kandungan mineral yang ada di dalamnya membuat badan kita menjadi lebih segar saat berpuasa.
Konsep memberi asupan air minum Aqua bagi tubuh pun perlu dikontrol dengan baik. Agar badan kita tetap fit, sehat dan mencegah kegemukan di bulan puasa, kita perlu menerapkan asupan air minum Aqua dengan Konsep 2+4+2. Apa maksudnya? Konsep 2+4+2 berarti tubuh kita menerima asupan Air minum Aqua setiap harinya sebanyak 8 gelas, dengan rincian (2 gelas saat berbuka) + (4 gelas saat malam) + (2 gelas saat sahur). Rincian tersebut menjelaskan bahwa:
1. Saat berbuka: Awali berbuka dengan 1 gelas air putih. Setelah menyantap hidangan berbuka, kembali minum air putih 1 gelas.
2. Saat malam: Minumlah 4 gelas saat malam hingga menjelang tidur. Pembagiannya bisa dilakukan dengan minum 1 gelas air putih sebelum makan malam, 2 gelas sehabis makan, dan 1 gelas lagi menjelang tidur.
3. Saat sahur: Jangan lupa untuk menyertakan kembali 2 gelas air putih di kala sahur.