Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Taman Vertikal (Vertical Garden), Solusi Untuk Mewujudkan Properti Hijau (Green Property) di Perkotaan

10 November 2014   03:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:13 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Masalah pemanasan global (global warming) hingga kini masih menjadi isu hangat berbagai negara dalam mengatasi kondisi lingkungan yang aman, nyaman dan sehat. Apalagi kondisi lingkungan di daerah perkotaan, khususnya di Indonesia sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan. Oleh sebab itu, masyarakat bersikeras untuk mewujudkan lingkungan yang bernuansa hijau. Perlu diketahui, bahwa sesuai kesepakatan internasional menetapkan bahwa minimal 20 persen dari kawasan perkotaan bisa dimanfaatkan oleh publik.

Kawasan hijau di perkotaan yang semakin sempit dan efek rumah kaca dari gedung-gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, pabrik dan industri yang tidak lagi ramah lingkungan menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan. Oleh sebab itu, tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan lingkungan hijau di perkotaan adalah membuat konsep taman vertical (vertical garden) yang merupakan taman yang disusun sedemikian rupa di lahan yang vertikal/tegak yang sangat berbeda dengan taman konvensional yang lahannya horizontal. Kehadiran konsep tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah penghijauan pada kawasan perkotaan yang memiliki lahan hijau terbatas dan bisa diterapkan di dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor).

Kehadiran taman vertikal di kawasan perkotaan berfungsi sebagai: 1) saringan untuk mengurangi senyawa karbon yang terdiri dari CO (karbon monoksida), HC (hidrokarbon), dan NOx (nitrogen oksida) pada lingkungan perkantoran; 2) gedung perkantoran menjadi lebih indah, menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan; 3) mewujudkan kesimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di perkotaan; 4) meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah dan nyaman; 5) Menambah keindahan yang alami di lingkungan perkotaan; 6) Menjadi solusi dalam membuat taman di lahan terbatas; 7) Mengurangi polusi udara; dan 8) Meningatkan kualitas oksigen (O2).

14155402341079675031
14155402341079675031



Betapa pentingnya kawasan perkotaan yang mengedepankan konsep properti hijau sedang ditegakan di Indonesia. Salah satunya adalah sejak bulan April 2013, Kota Jakarta telah menerapkan wajib Green Building Codes yang mendorong pembangunan gedung hemat energi di Indonesia sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Bangunan Energi Efisien. Hal inilah yang menimbulkan banyak gedung yang telah bersertifikat bangunan hijau, seperti: 1) Gedung Kementerian Pekerjaan Umum; 2) Grand Indonesia-BCA Tower; 3) Sampoerna Strategic Square di Jakarta; 4) Perkantoran Dahana Subang; 5) Institut Teknologi dan Science Bandung Deltamas; dan 6) German Center BSD di Serpong, Tangerang.

Konsep taman vertikal juga telah diterapkan negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Thailand yang menerapkan "Low Carbon City" yang bertujuan untuk membantu mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca dan mengkatalisasi pergeseran ini ke masyarakat rendah karbon. Bahkan di Singapura telah membuat kawasan perkantoran yang memanfaatkan taman vertikal semaksimal mungkin, seperti di kawasan Hong Lim Park.



1415540298185933658
1415540298185933658

Taman vertikal juga bisa dimanfaatkan pada tempat tinggal pribadi (privat residences). Kita bisa menggunakan struktur paralon untuk menanam berbagai tanaman. Selain membuat lingkungan hijau, kita juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan jika ditekuni sebagai hobi dan ladang bisnis. Selain itu, kita bisa mencoba dengan sistem green wall. Di mana,tanaman dimanfaatkan secara vertical dan menempel pada tembok bangunan. Sistem ini sedang dikembangkan oleh Greenpad, perusahaan spesialis pembuat taman di lahan terbatas. Yuk, kembangkan taman vertikal. Salam hijau!

14155404041994544927
14155404041994544927


14155405791534049355
14155405791534049355


Referensi:

Sukarno, Puput Ady. 2014. Desain: Taman Vertikal di Lahan Sempit. Diambil darihttp://properti.bisnis.com/read/20140713/48/242934/desain-taman-vertikal-di-lahan-sempit

www.tamanvertikalindonesia.co.id



14155406651133872815
14155406651133872815

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun