Keunikan Konsep Musik, Gaya, dan Pesona Stray Kids di Industri Hiburan K-Pop

Stray Kids merupakan salah satu boy group asal Korea Selatan yang debut pada 25 Maret 2018 yang dinaungi oleh JYP Entertainment. Menjadi salah satu boygroup yang dijuluki sebagai “self-producing” karena mereka memiliki unit producer team bernama, 3RACHA yang beranggotakan Bang Chan, Changbin dan HAN. Saat ini, Stray Kids telah merilis sebanyak 204 lagu atas nama mereka.

Baru-baru ini, Stray Kids mengumumkan comeback album terbaru mereka yang berjudul SKZHOP HIPTAPE “合 (HOP)”. Di album terbaru ini, Stray Kids memunculkan persona baru dari mereka yang bernuansa hip-hop sesuai judulnya, namun Stray Kids juga mengedepankan tema ‘SKZ’s new genre’ sesuai dengan keunikan mereka.

Sebelumnya, Stray Kids telah menciptakan sebuah genre musik baru yang disebut dengan ‘mala taste’ atau ‘maratang’ pada lagu yang berjudul God’s Menu. Pada lagu tersebut Stray Kids menonjolkan sisi kepekaan indra pendengaran fansnya. Sesuai dengan namanya, maratang merupakan makanan sup pedas khas Tiongkok. Oleh karena itu, lagu Stray Kids ini memiliki keunikan ‘cita rasa’ bak maratang itu sendiri. Rasa ‘pedas’ namun membuat ‘candu’ itulah yang menjadi keunikan dari lagu-lagu Stray Kids ini.

Dalam album terbarunya ini, Stray Kids mengusung tema dengan memadukan berbagai genre sehingga menjadi kesatuan yang unik. Di dalam album ini juga terdapat lagu-lagu solo dari masing-masing anggotanya. Hal ini menambah kesan unik dan menarik bagi para penggemarnya.

Tak hanya konsep musik yang unik, tetapi Stray Kids juga membawa konsep gaya yang juga menarik. Stray Kids sering kali membawa unsur-unsur tradisional Korea Selatan dalam lagu-lagunya. Seperti pada era God’s Menu, Back Door hingga Thunderous, mereka secara aktif melakukan promosi hingga tour dengan menggunakan pakaian tradisional Korea Selatan atau yang lebih dikenal dengan hanbok.

Tahun ini juga, Stray Kids telah mengisi soundtrack untuk film “Deadpool & Wolverine”, Stray Kids menghadirkan lagu berjudul “SLASH” yang membawa konsep unik dan berbeda. Alih-alih mengikuti tema superhero ala Amerika Serikat yang menjadi inti dari film tersebut, Stray Kids justru memadukan elemen budaya tradisional Korea Selatan ke dalam lagu ini. Hal tersebut terlihat dari nuansa musiknya yang sarat dengan sentuhan tradisional khas Korea, menjadikannya sebuah karya yang otentik dan memikat. Bahkan, sampul lagu ini menampilkan ilustrasi seekor harimau putih— binatang yang sering dijadikan sebagai simbol kebanggaan Korea Selatan.

Kreativitas ini menunjukkan bagaimana Stray Kids mampu menghadirkan musik yang tidak hanya relevan dengan film, tetapi juga membawa identitas budaya mereka ke panggung internasional. Dengan aransemen yang khas dan melodi yang mudah didengar, “SLASH” berhasil memikat hati para penggemar Stray Kids sekaligus para penonton film. Lagu ini menjadi bukti bahwa karya seni dapat menjembatani berbagai budaya, memberikan pengalaman yang segar, dan tetap menghormati nilai-nilai tradisional di tengah popularitas tema modern.

Selain konsep musik dan gaya unik yang selalu mereka usung, Stray Kids juga memiliki daya tarik lain yang membuat mereka begitu istimewa di mata para penggemar. Salah satu contohnya adalah pesona individual dari setiap anggota grup. Felix, misalnya, pria kelahiran Sydney, Australia, ini dikenal dengan deep voice-nya yang begitu khas dan memikat. Suaranya yang dalam dan unik kerap menjadi sorotan, memberikan warna berbeda dalam setiap lagu yang mereka bawakan.

Tidak hanya itu, kehangatan persahabatan di antara para anggota Stray Kids juga menjadi ciri khas yang sulit untuk diabaikan. Mereka kerap menunjukkan chemistry yang erat, baik di atas panggung maupun di luar panggung, yang membuat penggemar merasa dekat dan terhubung dengan mereka. Kombinasi dari bakat, keunikan, dan hubungan yang hangat ini menciptakan pesona tak terduga yang terus menarik perhatian penggemar baru sekaligus memperkuat cinta dari penggemar setia. Stray Kids bukan sekadar grup idola, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang.